Life Like This ~~chapter 3


Title : Life Like This Chapter 3

Rate : NC 17/PG (warning untuk yang puasa)

cast : Changmin, Yoochon, Jaejoong, Junsu

author : Rei

terimakasih sebelumnya pada readers yang udah comment sebelummnya. Maaf mungkin readers akan merasa ini alurnya kecepetan dan terlalu pendek ffnya, tapi semoga bisa di pahami. Mudah mudahan kalian suka sama lanjutannya~~~ aku udah berusaha MAXIMUM. Hohoho. Mungkin next part adalah yang terakhir^^ silahkan minta pwnya di facebook@ HwangRei Choikang Elf ato di twitter @MinMaxizumiRei

jeongmal kamsahamnida~~~ jangan lupa RCL

Jaejoong oppa mengajakku ke sebuah café.

“Minah~ya, Eomma ingin sekali menjodohkanmu dengan Yoochun. Yoochun sangat baik, kalian juga dekat dan aku tahu kalau ia mencintaimu. Tapi tenang saja, aku akan cepat cepat menemukan Changmin” kata Jaejoong oppa.

“aku baru saja datang. Eomma langsung menyinggung masalah pernikahan”

“bukan maksud Eomma begitu. Keundae, ia memang sangat ingin kau cepat cepat menikah dari dulu”

“seandainya aku menikah, aku hanya ingin menikah dengan Changmin oppa”

Aku mengambil espressoku dan meminumnya. Aku tidak mau menikah dengan siapapun kecuali Changmin. Aku semakin khawatir pada Changmin oppa.

Aku menyandarkan punggungku ke kursi dan memejamkan mataku. Aku tidak peduli dimana sekarang aku berada. Aku sedang berusaha meningkatkan imaginasiku tentang Changmin oppa. Bagaimana ia tersenyum, matanya yang indah di mataku, bibir lembutnya, dekapannya dan aroma tubuhnya yang bisa mambuatku pusing saking menginginkannya menjadi milikku.

“Minah~ya….” Panggil Jaejoong oppa.

“biarkan aku sebentar saja” sahutku. Aku tidak ingin ada yang merusak imaginasiku termasuk Jaejoong oppa.

Aku begitu merindukan Changmin oppa. Dan tidak akan ada yang tahu seberapa dalam aku merindukannya kecuali Tuhan. Bahkan aku sendiri bingung menggambarkannya.

Changmin oppa, bahkan kau meninggalkanku ketika kau sedang sakit. Aku harap aku bisa menemukanmu, Chanmgin oppa. Bogoshippeo,,,

“ayo pulang oppa” ajakku. Aku masih memasang muka muram.

“Minah~ya, jangan pasang muka seperti itu padaku. Jebal…. Aku hanya ingin kau senang. Apa yang harus ku lakukan agar kau bahagia sekarang?” tanya Jaejoong oppa dengan mimik yang tidak bisa ku artikan di saat perasaanku kacau begini.

“Oppa, apa Yoochun oppa sudah pulang jam segini?” tanyaku.

“biasanya ia pulang saat makan malam” jawab Jaejoong Oppa.

Aku mengangguk singkat dan meraih tangan Jaejoong oppa. Aku dan Jaejoong oppa berjalan ke parkiran. Kami pulang ke rumah.

Aku langsung menuju kamarku dan membanting tubuhku sendiri ke kasur.

Aku jadi ingat, bahkan aku dan Changmin oppa tidur di ranjang yang sama. Aku ingat betul, ia bilang tidak akan melakukannya sebelum kami menikah. Ia juga ingin anak laki laki dariku.

Aku tersenyum mengingatnya.

Kapan aku akan menikah dengannya?

Air mataku mulai turun, aku tidak yakin bisa menikah dengannya. Aku saja tidak tahu di mana dia sekarang.

Aku beranjak dari kasurku dan menghampiri sebuah cermin yang besar. Aku melihat mataku….. ‘mata kita sama sama besar sebelah, keundae, mudah mudahan anak kita tidak begini’ ujar Changmin oppa waktu itu.

Aku mengangkat tanganku dan menyentuh bibirku, ‘biar oppa ajarkan’ saat itu bibir Changmin oppa menyentuh bibirku lembut.

“Minah~ya….” Teriak seorang namja. Firasatku mengatakan kalau itu suara Yoochun oppa.

Aku keluar kamar. Yeahh,,, itu benar suaranya.

“waeyo oppa?” tanyaku berusaha terdengar biasa saja padahal aku sedang galau.

“ayo kita ke myeongdong!! Disana ada beberapa ruko dan café baru. Kita harus mencobanya” ajaknya semangat.

“ye? Aku mi…..”

“ayo sana pergi Minah~ya. Pasti menyenangkan” eomma mengedipkan sebelah matanya.

Aku tidak mungkin menolak.

“geurom, aku akan berganti baju dulu”

Aku masuk lagi ke kamar dan mengganti bajuku dengan celana jeans dan kemeja tipis bewarna biru muda juga memakai blazer krem untuk mencegah kedinginan *bahasa yang aneh*

Aku keluar kamar.

Ternyata Yoochun oppa masih memakai stelan kerjanya lengkap.

“ah! Kaja!” Yoochun oppa terlihat semangat sekali. aku tersenyum melihat tampangnya.

“ish. waeyo? senyummu terlihat meremehkanku” tuduhnya. Hahahaha mukanya makin jelek kalau dilipat lipat begitu

“he Oppa, kau belum mengganti bajumu. Bagaimana kalau kerumahmu dulu, masa kau tidak berganti baju dulu?” usulku.

Ia mengangguk semangat.

kami berjalan menuju rumahnya Yoochun oppa. Ternyata benar, rumahnya Yoochun oppa hanya seling beberapa rumah dari rumahku.

Rumahnya sangat besar.

“kau tinggal sendiri?” tanyaku.

“ne. semua keluaraku ada di California dan aku disini sendirian” jawabnya.

Aku masuk rumahnya. Yoochun oppa membukakan blazerku, khas orang barat sana.

“kamsa~” ucapku berterima kasih.

“oh ya, kau belum makan?” tanyaku lagi.

Yoochun oppa menggeleng.

“ajik” jawabnya.

“dimana dapurmu? Apa kau punya bahan makanan? Biar aku yang memasakanmu sesuatu” tawarku.

“tadinya aku mau mengajakmu makan di luar, keundae, kalau ditawari begini, aku terima dengan senang hati.”

Yoochun oppa menunjukan dapurnya.

Aku memasak makanan yang  mudah di masak dan Yoochun oppa mengganti bajunya.

Yoochun’s side

Laki laki mana yang tidak bahagia melihat seorang yeoja sedang berdiri di dapur dan memasakan sesuatu untuk kita. Apa lagi yeoja itu yeoja yang kita cintai.

Aku mengikuti naluri laki lakiku untuk memeluknya dari belakang tanpa memikirkan akibat kalau kalu ia malah marah padaku.

Aku melingkarkan tanganku di perutnya.

“gomawo sudah memasakanku sesuatu” ujarku. Minah hanya diam saja. Ini sangat aneh. Apa ia welcome saja padaku?

Dengan tidak sopannya aku mencium lehernya. Dia diam saja. Tidah ada penolakan.

Merasa diberi lampu hijau, aku mencium lehernya yang putih dan wangi. Aku menghisap dan menggigit pelan lehernya.

“nnngggghhhh…. Ssshhhh…. Opp….pa..” desahnya.

Aku menjauhkan bibirku dari lehernya tanpa melepaskan pelukanku.

“aku sedang masak. Kau mau kalau sup ini gosong?” pipinya mengembung karna kesal.

Kim Minah, jangan sakahkan aku kalau aku sampai lepas kendali begini!!

Aku mematikan kompor gasnya dan membalikan badannya.

“let me taste your lips”

Aku langsung mencium bibirnya tanpa menunggu jawabannya. Akhirnya aku merasakan bagaimana manis bibir yeoja yang aku cintai.

Dengan sendirinya Minah membuka bibirnya dan mempersilahkan aku bermain bersama lidahnya.

Kamsahae nona Kim

kami melakukan perang lidah. Ayolah, aku pasti menang! Aku merasa lucu dengan pertarungan ini, dan aku sempat tertawa di sela ciuman panas ini. Minah tertawa juga ketika aku berhasil menggigit lembut lidahnya.

Kamipun melepaskan ciuman ini. Aku menghirup udara sebanyak banyaknya, begitu juga Minah.

“aku bahkan melupakan kekasihku” Minah tersenyum MIRIS.

“aku bahkan melupakan Changmin oppa” katanya sambil masih mengatur napasnya.

“ye? Changmin? Nugu?”

“nae namjachingu”

Aku merasa bersalah. Aku mencium yeojachingu orang walaupun sebelumnya aku tidak tahu.

Minah menangis pedih. Aku menarikanya ke pelukanku.

“uljima, mianhae Minah~ya. Aku janji tidak akan melakukannya lagi padamu”

Minah menggeleng.

“jujur saja. Aku menikmatinya juga. Aku mengkhianati Changmin oppa” katanya.

“tidak selama kau hanya mencintainya” kataku berusaha menenangkannya.

Minah masih menangis di pelukanku. Tak terasa mataku mulai berair juga mengetahui kenyataan kalau sudah ada seseorang yang mengisi hati Minah. Betapa hebatnya orang tersebut.

Yang bisa kulakukan saat ini adalah hanya mengelus lembut rambutnya dan menenangkannya.

Changmin’s side

“sampai malampun anda masih meminta teraphy tambahan tuan Shim Changmin?” kata dokter Junsu.

“ne. aku ingin cepat cepat sembuh” ujarku diiringi senyuman.

Dokter Junsu tersenyum juga.

“mencurigakan” katanya. Semenjak 2 bulan di sini kami jadi dekat. karna di Jepang, tempatku di rawat, hanya dokter Kim Junsu  yang bersal dari korea. Ia hanya lebih tua 1 atau 2 tahun dariku. Aku memanggilnya hyung sekarang.

“kan sudah ku bilang kalau calon istriku sudah menunggu. Aku tidak mau membuatnya bosan menunggu lalu kemudian meninggalkanku. Sama sekali tidak pernah terbayangkan kalau itu terjadi”

“aku percaya, calon istrimu pasti tidak akan bosan menunggu karna ia menunggu seorang yang hebat dan tampan sepertimu”

“kau membuat perasaanku agak tenang. Kamsahae hyung”

Aku terus melakukan therapy. Kata Junsu Hyung, mungkin kurang dari satu bulan lagi aku sudah bisa berjalan. Aku sangat senang dan makin semangat melakukan therapy.

Aku mengambil ponselku dan menelepon Eomma.

“yoboseyo, Eomma!”

“….”

“apa kabar Minah di apartemen?”

“…..”

“hahahahaha. Syukurlah aku tenang sekali tahu ia masih ada di apartemen”

“…..’

“mungkin satu bulan lagi”

“…..”

“mulon Eommaku sayang”

“…..”

“ne, annyeong”

Aku menaruh ponselku di meja.

Aku yakin pasti Minah sudah memaafkanku soal masalah itu. Buktinya ia masih ada di apartemenku. Aku tersenyum bahagia.

Ketika aku sembuh nanti aku akan langsung melamarnya. Aku akan menikah dengannya dan punya anak laki laki darinya.

__________________________

2 hari lagi aku sudah bisa keluar dari rumah sakit. Sekarang aku sudah bisa berjalan tanpa bantuan apapun.

Aku menikmati angin musim dingin. Aku suka winter. Sebentar lagi winter. Tapi Minah paling suka autumn.

Aku kemarin berjalan jalan di distrik Tokyo *ngarang*, aku sudah menyiapkan beberapa hadiah untuk yeojaku. Aku juga sudah memesan cincin untuk melamarnya yang di kirim langsung dari Italia. Aku akan melamar wanita yang paling special. Aku juga harus menyiapkan segalanya yang special juga *saya lupa ini mengutip dari mana*

Aku juga sudah menyiapkan olah oleh untuk Eomma. Pasti ia senang. Aku sengaja tidak memberi tahu siapapun. Ini benar benar akan menjadi kejutan.

_________________________

Minah’s side

Aku menyerah dengan ketulusan Yoochun oppa dan juga cintanya. Walaupun aku tidak mencintainya tapi aku akan membiarkannya memilikiku. Aku sendiri sudah mencari Changmin oppa kemana mana kecuali ke rumah Eommonim. Tapi akau yakin ia tidak di sana.

Sesuai permintaan keluarga besarku, aku akan menikah 2 minggu lagi.

“Minah~ya, apa yang kau lamunkan sayang?” tanya Yoochun oppa.

“kau masih ingat janjimu?” tanyaku balik.

“janji? Ne tentu. Aku adalah laki laki sejati. Mana mungkin aku tidak menepati janjiku!” ujarnya. Aku tersenyum.

“oh ya, undangan akan di sebarkan besok sore ke semua keluarga dan kerabat kita” kata Yoochun oppa.

“oppa, bisakah di undur? Maksudku, lebih mepet lebih baik. Jebal,,,”

“tentu. Pesta ini  milik kita bersama. Kita bisa mengundurnya”

“oppa, apa kau tidak ke kantor? Akan ku buatkan sandwich. Tunggu sebentar”

Rumah Yoochun oppa sekarang sudah seperti rumah keduaku. Aku bebas melakukan apa saja. Ku buatkan sandwich untuk calon suamiku.

Akhirnya,,, *author selalu mau cepatnya aja* aku membawakan sandwich untuk Yoochun oppa.

“kamsahae” ujarnya. Yoochun oppa kadang menggunakan kata yang sangat sopan padaku.

“cheonmaneyo” balasku.

“Changmin benar benar tampan dan tinggi. Aku kalah tinggi dengannya”

“mulon”

“kau sangat membenci pernikahan ini? Mau membatalkannya”

“aku ingin membahagiakanmu walaupun aku tidak suka. Aku merasa kau orang yang sangat baik”

“aku merasa hanya di permainkan. Maksudku soal perjanjian itu…..”

“mianhae. Aku sangat egois” aku memotongnya.

“ku kira mengalah juga bukan suatu yang buruk bagi seorang laki laki. Tapi aku akan memberitahukan padamu kalau efeknya sangat sakit. Semacam melukai hati sendiri dan serasa tidak punya harga diri. Aku tidak mau membayangkannya”

“jeongmal mianhae. Aku selalu meninjau sisi kebahagiaanku. Apa kau mau membatalkan semuanya?”

“tidak. Mungkin saja kau bisa benar benar jadi milikku”

“berdoalah. Aku hanya akan melihat bagaimana takdirku”

Percakapan kami sangat mencekam. Aku tahu takdir ini masih simpang siur. Aku tidak tahu dengan siapa nanti aku menikah, bagaimana jika akhirnya aku bertemu Changmin oppa sedangkan aku sudah menikah denagn Yoochun oppa, apa yang harus ku katakan pada lelakiyang sampai kapanpun tetap ku cintai?

Memikirkan hal itu membuatku pusing.

Aku meneguk air putih dan memperhatikan Yoochun oppa yang sedang makan.

“enak?” tanyaku.

“ne, seperti biasa selalu enak. Aku ingin ka uterus memasakan makanan untukku setiap hari” katanya. Aku hanya menanggapinya dengan senyuman.

Setelah mengantar Yoochun oppa pergi ke kantor, aku mulai bersiap siap lagi. rencananya aku ingin mengecek apartemen Changmin oppa.

Aku menyetir mobilku ke apartemen Changmin oppa. Sebelum mesuk, aku memakai kacamata hitam dan hoodie.

“annyeong, apa tuan Shim Changmin tinggal di sini?” tanyaku.

“oh, sebentar. Biar saya chek”

Aku menunggu resepsionis itu mengecheknya.

Tiba tiba sepasang tangan menutupi mataku yang terhalang kacamata. Jantungku berdetak sangat kencang.

“ehmm” seseorang berdeham tepat di telingaku. Jantungku berdetak makin menggila. Dari dehamannya pun aku sudah tahu kalu siapa pemilik tangan yang menutupi mataku.

Sejenak aku ingin semuanya berhenti. Biarkan begini, aku belum punya kata kata yang mesti kuucapkan ketika bertemu dengannya.

Ini gila, perasaan ini kusadari sekarang. Kau tahu apa? Ini perasaan takut. Aku takut bertemu dengannya. Mataku terpejam dan malah bayangan Yoochun oppa yang muncul. Apa ini semua adil bagi kami?

Kurasa yang paling sakit hati adalah Changmin oppa. Dan aku selalu berada di pihak yang patut disalahkan dari segala sisi jika aku mencintai Park Yoochun.

Bagaimanapun, masa laluku tidak pernah mencintai Yoochun oppa!! Andwae! Aku ini milik Changmin oppa!! Jangan pernah berpikir kalau aku mencintai seorang yang amat mencintaiku, Park Yoochun. Lagipula, bukannya Changmin oppa juga mencintaiku? Ya kan?

“Kim Minah, lama tidah berjumpa. Aku sangat merindukanmu. Mau kemana kau? Apa ada jadwal kuliah?” tanyanya masih menutupi tanganku. Apa ia masih lumpuh? Ah ya, kuliah~

Keringat dingin mulai menetes dari pelipisku.

“kenapa berkeringat? Aku tidak salah oarangkan? Itu mustahil. Hehehehe” kekehnya.

Aku memegang tangan Changmin oppa. Ya, tangnnya yang besar. Aku tahu ini benar benar Changmin oppa. Perasaan takutku pun berubah menjadi perasaan lega.

Aku menurunkan tangnnya dan berbalik,

Changmin oppa memakai kemeja biru tua dan celana jeans berdiri tegek di depanku. Ia sudah sembuh rupanya. Aku tersenyum bahagia!!

aku spontan memeluknya dan mencium bibirnya. Aku ternyata sangat merindukannya lebih dari yang kubayangkan selama ini. Bayangan Yoochun oppa pun pergi dengan sendirinya.

Cairan hangan mengalir deras dari mataku. Aku menangis di dadanya.

Changmin oppa mengelus rambutku dan menciuminya.

“aku merindukanmu lebih dari yang ku bayangkan selama aku jauh darimu” katanya persis apa yang kupikirkan.

Tiba tiba Changmin oppa meneikku menuju lift.

“oppa, chagiya,,, aku mohon sesuatu padamu” ujarku. Changmin oppa menghentikan langkahnya.

“ne?” Changmin oppa tersenyum.

“kau sudah menemui Eommonim?” tanyaku.

“eh? Sudah”

“ia tidak bilang apa apa?”

“ya! Apa maksudmu? Semua baik baik saja kan?”

Jadi Changmmin oppa tidak tahu kalau aku tidak lagi tinggal di apartemennya dan tidak menghubungi Eommonim?

Changmin oppa pun benar benar menarikku menuju lift dan masuk apartemennya.

Changmin oppa membanting tubuhnya ke sofa.

“aku rindu sekali apartemen ini” katanya. Aku duduk bersebrangan dengannya.

“oppa, aku kemana saja?” tanyaku.

“oh ne, mianhae,,, aku ke jepang untuk terapi. Minah~ya, apa kau sudah memaafkan kesalahanku waktu itu? Hm?” tanyanya.

“kau sama sekali tidak salah, ku pikir aku terlalu egois. Mianhae” ujarku.

Changmin oppa menggeleng.

“aniyo~ aku memakluminya”

Aku berjalan menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

“mana yang masih sakit” tanyaku. Changmin oppa menggeleng singkat.

“semua sudah baik baik saja. Tidak ada yang perlu di khawatirkan”

“oppa, banyak sekali yang ingin ku bicarakan padamu. Ini sangat penting. Keundae, kau pasti lelah. Bagaimana kalau kau tidur dulu?”

“kau menemaniku?”

“ne. tentu,” jawabku agak canggung.

Kami merebahkan tubuh di ranjang kamar Changmin oppa. Jantungku berdetak keras sekali.tangan Changmin oppa melingkar di perutku.

“aku sangat merindukanmu” katanya untuk yang kesekian kalinya. Ya, aku senang sekali mendengarnya.

“nado~” jawabku.

“ah ya, aku penasaran sekali. apa yang ingin kau bicarakan padaku. 2 bulan lebih kita tidak bertemu. Pasti banyak sekali hal yang terjadi. Ngomong ngomong, perasaanku jadi tidak enak. Apa sesuatu yang buruk terjadi padamu, sayang?” bisiknya. Aku menghela napas berat.

“wae? Ah,,, aku tidak peduli apa yang terjadi. Asalkan kau baik baik saja dan masih mencintaiku, tidak masalah. Oh ya, apa Jaejoong itu benar benar kakakmu?” tanya Changmin oppa.

“singkatnya, ya. Makanya nanti saja ceritanya. Sekarang oppa tidur dulu. Ara?” aku berbalik dan kami berpelukan.

Selama Changmin oppa tidur aku akan menyusun kata kata yang tepat untuk menjelaskan yang terjadi selama ini.

TBC.

Mohon RCLnya ya Readers~~~~

23 respons untuk ‘Life Like This ~~chapter 3

  1. Ps : readers sayang~~ maap bnyk typo. Itu terakhir tulisannya ga pke warna.
    Ket ffnya YOOCHUN PERNAH LIAT PHOTO CHANGMIN. Oke? Supaya ga pusing. Mian ya bnyk kekurangan. Kamsahae~~~

  2. Kyaaa~aqmh kasian ama changmin,apalagi klu changmin tau yg sebenar’a.TT
    aqmh pengen’a ama changmin titik*maksa*
    jd penasaran nih ada perjanjian apa antara minah ama yoochun .hmm

  3. Chaesung berkata:

    Mian bru muncul d part ini *bungkuk 90’*
    wkt bc.y aga aneh,
    yoochun ko kya yg udh knal changmin..pdhalkan ga dcrtain dtail ma min ah nya ..
    Typo.y kcepetan..
    So far Daebak !! 😀

  4. Akhirnya posting juga yg part in,, changmin udah sembuh tp minah mo nikah,, huwaaa,, kira2 minah milih siapa nih?? Next part udh ending ya? Okeh nanti aq minta pw-nya,, comment aq lngkap kq d seri ini,,

  5. ehh,qu kra minah ga tau qlo changmin lumpuh,ternyata dy tau toch..
    Wah,diem2 minah ada perasaan jg sm yuchun,gwat jg nh..
    Pnsran sm klnjtan’a ,,berharap minah sm changmin aja coz ksian changmin’a wlwpn yuchun jg ksian sh *confuse*

  6. "deewookyu" berkata:

    gak tega….
    MinAh…. skarang cintanya buat sapa… Changmin Or Yoochun…
    dua duanya…kusukaaaa………………

  7. putrimays berkata:

    Waduh..
    tuh kan beneran min-ah direbut yoochun.. ish pabo changmin!!
    Gedeg sendiri pas bacanya..
    tapi kapan si changmin mulai inget ama min-ah??
    Hahaha
    NICE FF CHINGU

  8. Eottokhe? Aku pusing mau pilih yang mana *loh?* dua-duanya bias aku authorrrr, tapi aku lebih suka minah sama changmin , yuchun? Kasih pasangan lagi aja thor hehe namanya ‘song rae ra’ *akuuuu*
    hahaha, ayo di lanjut thor XD

  9. reeenny berkata:

    kasihn ama minAh kalo dy tau changmin lumpuh pasti sdih bgt untuung changmin oppa ada kmauan smbuh TT aduh jgn blg MinAh sm Yoochun ga rela gu

  10. haduuuhhh~
    minah sih! main nerima yoochun aja! udh gtu changmin pede bgt lg klo minah bkln sma dy terus. skrg jd gini kan? ribet deh urusannya.. -__-“

  11. Resty berkata:

    moga jadian ama changmin oppa…
    pokoke ga rela kalo minAh jadian ama yoochun

    OK chingu go to next chap…>>>>>>>>>>

  12. chunnie_man berkata:

    Perjuangan changmin untuk sembuh n bisa berjalan oke bgt demi minah .minah. Kalau smpe tega nyakitin hati minnie sungguh sadis!!n chun tuh adegan neps*ng habis yah!!!kekekeke.apa yg terjadi sm part brikut??

Tinggalkan komentar