My Lovely Brother My Lovely Sister Chap 6


Title: My Lovely Brother My Lovely Sister

Cast :

–          Kim Jaejoong

–          Park Yoochun

–          Kim Hyo Rin (Hielda)

Rating: PG13-NC21 / STRAIGHT

Author : Lee Eun Ri  

Happy reading

“Lama sekali kau?” Tanya umma-nya sambil menatapnya tidak suka. Tak lama umma-nya memberinya isyarat untuk keluar kamar. Ia pun menurut. Ia keluar lalu menutup pintu kamarnya. Umma-nya sedikit menariknya agar ia cepat berjalannya. Saat ia melihat langkah umma-nya menuju ruang bawah tanah ia tau umma-nya akan memukulinya lagi.

WARNING: Inget ya. Kalian semua harus komen di all chap. Kalo ga Komen all chap ga bakalan dapet password chapter ending… apa lagi reader baru itu hukumnya WAJIB.

A/N: Chap sebelomnya ada kesalahan ketik yang harusnya Jaejoong jadi Jaenoong. Mianhae ya. Author baru tau pas ada yang komen. Tapi sumpah author ngakak bacanya cos kebayang jidat uchun di transfer ke jeje. Skali lagi jeongmal mianhae readers tercinta     m(-__-)m

Chap 6

AUTHOR POV

“Akkh umma appo.” Teriaknya kesakitan karena saat tiba di ruang bawah tanah, umma mendorongnya hingga terjatuh ke lantai. Tak lama umma-nya kembali memukulinya. Kali ini dengan tongkat bisbol. Umma-nya memukulnya lebih keras dari biasanya membuatnya berteriak kesakitan dan memohon agar umma mengentikannya. Tapi sayang ummanya tak mendengarkan permintaannya. Ia melihat umma-nya menaruh tongkat bisbol itu ke lantai lalu menghampirinya. Umma-nya menatapnya marah.

“Apa yang sudah kau katakan pada appa-mu hah?” Tanya umma-nya. Ia menggeleng tidak mengerti.

“Apa maksud umma? Aku tidak bilang pada siapapun.” Jawabnya. Umma-nya pun kembali memukulnya tapi kini memukul wajahnya dengan tangan kosong. Sangat sakit ia rasakan, pukulan umma-nya sangat keras.

Berkali-kali umma Hyo Rin memukuli wajah dan tubuh Hyo Rin. Kali ini pukulannya lebih keras di bandingkan hari-hari sebelumnya. Meskipun darah mengalir dari wajah dan tubuh putrinya, umma Hyo rin tetap tidak peduli, ia terus memukuli putri angkatnya itu. Ia sangat kesal pada putrinya yang ia kira sering mengadu pada suaminya.

“Kalau kau tidak mengatakan apa-apa kenapa tadi appa-mu meneleponku hah??? Dia menanyakanmu padaku dan dari suara dan perkataannya seolah ia curiga padaku. Dasar anak sial.” Teriak umma Hyo Rin. Hyo Rin berteriak kesakitan tapi ummanya tak peduli.

“Aku tidak tau umma. Aku tidak mengatakannya pada siapapun.” Jawab Hyo rin. Umma Hyo Rin yang amat kesal dengan jawaban putrinya yang selalu seperti itu langsung mengambil tongkat bisbol dan memukul kepala putrinya dengan sangat keras. Hyo Rin terkulai di lantai dengan bersimbah darah dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ia masih sedikit sadar.

“Anak brengsek pembawa sial. Aku menyesal telah mengadopsimu.” Ucap umma Hyo Rin sambil meludahi putrinya sendiri lalu pergi.

Hyo Rin merasakan seluruh tubuhnya sangat sakit sekarang terutama bagian kepala. Perlahan ia menangis. Menangisi nasibnya.

Hyo Rin berdiri perlahan semampu yang ia bisa, ia berjalan pelan dengan langkah gontai. Ia keluar melangkah menuju pintu yang mengarah ke taman di rumahnya. Ya di ruang bawah tanah itu ada pintu lain untuk keluar. Ia tak mau keluar ke pintu utama yang mengarah langsung ke rumahnya. Setelah berhasil keluar Hyo Rin melangkah menuju gerbang rumahnya. Di lihatnya satpam rumahnya itu keluar dari pos jaga menuju ke dapur di dalam rumahnya. Kesempatan itu ia pakai untuk keluar dari rumah itu. Ia melangkah keluar entah akan pergi kemana. Darah terus bercucuran dari tubuhnya. Darah dari kepalanya tak berhenti mengalir. Tak lama ia mengingat satu nama. Yuchun.

—-

Jaejoong keluar dari kamar mandi, ia melihat sekeliling mencari Hyo rin tapi tidak ada. Ia pun melangkah keluar kamar yeoja itu. Ia ingin mencari di mana yeoja itu berada. Saat akan turun tangga ia melihat umma-nya dari bawah akan naik.

“Umma lihat Hyo Rin?” Tanyanya. Dapat ia lihat umma-nya menatapnya dengan tajam.

“Tumben sekali kau mencari dongsaengmu.” Ucap umma-nya.

“Ah itu. Aku mau membahas acara yang akan di langsungkan di sekolah. Setiap kelas harus membuat acara sendiri-sendiri dan hanya kelas Hyo rin yang belum mengumpulkan data padaku. Aku salah satu panitianya.” Ucap Jaejoong berbohong.

“Umma tidak tau. Sejak pulang sekolah umma tidak melihatnya. Sudahlah umma mau istirahat. Kepala umma sakit sekali.” Jawab umma-nya lalu ia melihat umma-nya pergi meninggalkannya. Ia tercengang mendengar ucapan umma-nya. Jelas-jelas tadi ia mendengar suara umma-nya di depan pintu kamar Hyo Rin sampai suara mereka menghilang. Jaejoong berbalik dan menatap punggung ummanya.

‘Umma kau bohong. Aku tau umma tadi ke kamar Hyo Rin. Kenapa berbohong umma? Apa yang sudah umma lakukan pada Hyo Rin? Jangan-jangan umma yang memukul yeoja yang kucintai sampai seperti itu?’ Batinnya.

Jaejoong mencari Hyo Rin keseluruh penjuru rumah tapi ia tak menemukan yeoja itu di mana pun juga. Ia mulai khawatir pada Hyo Rin. Perasaannya tiba-tiba tidak enak, ia memegang dadanya yang berdetak sangat cepat. Ia terduduk di sofa sambil terus menatap ke depan.

“Kau di mana?” Gumamnya pelan.ia bingung harus kemana lagi mencari Hyo Rin. Ia ingin menelepon teman sekelas Hyo rin tapi sayang ia tidak tau satu pun nomor teman yeoja itu.

“Kemana aku harus mencarimu?” Gumamnya lagi.

—- 

Yuchun yang kebetulan melewati ruang tengah menghentikan langkahnya saat satpam rumahnya memanggilnya. Ia mengerutkan dahinya saat melihat satpam rumahnya menatapnya horror. Nafas satpam itu terengah-engah.

“Ada apa? Kenapa wajahmu seperti itu?” Tanyanya. Satpam itu menunjuk ke arah luar rumahnya membuatnya tak mengerti.

“D Di lu luar t tuan ada o orang bersimbah darah s sa sambil memanggil nama tu tuan muda. S sa saya pikir itu mungkin teman atau kenalan tuan.” Ucapan satpam rumahnya membuat Yuchun membelalakan matanya. Spontan ia langsung keluar melihat yang di maksud satpamnya. Ia mendekati gerbang rumahnya. Ia mengerutkan dahinya tak mengenali sosok yang ada di depannya. Orang di depannya ini penuh dengan darah di sekujur tubuhnya. Termasuk wajah orang itu yang lebam dan penuh dengan darah.

“Nugu?” Tanyanya. Orang itu mendekatinya dan ia reflek mundur karena tak mengenali orang itu.

“Oppa, appo.” Ucap orang itu. Ia membelalakan matanya saat mengenali suara orang itu yang tak lain adalah yeojachingunya. Ia langsung mendekati yeoja itu.

“Wae? Kenapa kau seperti ini?” Tanyanya. Tak sempat menjawab pertanyaannya yeoja itu terkulai lemas. Reflek Yuchun menahannya agar yeoja itu tidak jatuh. Kini ia sangat panik melihat tubuh yeoja itu penuh dengan darah. Tak lama ia berteriak pada pembantu dan satpam rumahnya agar segera menyiapkan mobil untuk membawa pergi yeoja itu ke rumah sakit. Di lihatnya kepala yeoja itu terus mengalir darah segar membuatnya panik.

Selama perjalanan ke rumah sakit ia terus-terusan memohon agar yeoja itu bertahan. Ia tak membiarkan yeoja itu pingsan atau pun tertidur. Ia sangat takut hal itu terjadi. Takut kalau yeoja itu tidak membuka matanya lagi.

“Oppa, appo.” Ucap yeoja itu terbata-bata sambil menahan sakit di tubuhnya. Yuchun pun menangis mendengarnya. Ia tak tau harus bagaimana. Kalau ia bisa ia ingin menggantikan rasa sakit yang yeojanya alami.

“Mana yang sakit? Bersabarlah sebentar lagi sampai di rumah sakit. Bertahan ya.” Ucap Yuchun.

“Ajusshi lebih cepat lagi.” Ucapnya pada supirnya. Ia menoleh saat yeoja itu menggenggam tangannya.

“Semua badanku sakit oppa. Kepalaku juga. Seperti mau pecah. Sakit sekali. Oppa tolong. Aku tidak kuat lagi.” Ucap yeoja itu membuat air mata Yuchun mengalir semakin deras. Hatinya sangat sakit mendengar jawaban yeoja itu.

“Oh tuhan siapa orang biadab yang membuatmu seperti ini?” Tanya Yuchun. Sambil menyeka darah yang mengalir di wajah yeoja itu.

“Umma.” Jawab Hyo Rin tanpa sadar. Lalu tak lama ia pingsan. Yuchun terdiam sesaat setelah mendengar jawaban yeoja itu. Ia melihat yeoja itu menutup matanya. Ia pun berteriak memanggil-manggil yeoja itu tapi yeoja itu tak bangun atau pun menjawabnya. Ia sangat panik.

Saat sampai rumah sakit, Yuchun langsung membawa yeoja itu masuk. Ia di sambut para perawat. Para perawat itu membawa HyoRin. Salah seorang perawat mencegahnya masuk.

“Biarkan kami yang menanganinya. Anda silahkan tunggu di luar.” Ucap perawat itu. Yuchun pun mau tak mau menunggu di  luar. Ia duduk di kursi panjang yang ada tak jauh dari ruang di mana Hyo Rin berada. Ia tak mempedulikan pakaiannya yang terkena darah yeoja itu. Ia menundukkan kepalanya, ia berdoa dan memohon pada Tuhan agar menyelamatkan yeoja yang sangat ia cintai. Berjam-jam ia menunggu seseorang keluar dari ruangan itu tapi tak satu pun yang keluar.

Tak lama ia melihat seseorang duduk di sebelahnya. Ia pun melirik siapa yang duduk di sebelahnya. Kepala pembantunya datang, yeoja yang sudah tua itu tersenyum lembut padanya lalu menyerahkan tas kecil padanya. Ia pun mengambilnya perlahan.

“Tuan muda gantilah pakaiannya. Biar saya yang menunggu di sini.” Ucap yeoja itu. Ia pun mengangguk lemas.

“Gumawo.” Ucapnya lalu mengganti pakaiannya.

Setelah selesai mengganti pakaiannya Yuchun pun kembali ke ruang tunggu. Saat ia kembali ia melihat seseorang keluar dari ruangan di mana Hyo Rin di tangani. Ia pun langsung menghampiri orang yang ia yakin dokter itu. Ia menanyakan keadaan yeojanya.

“Keadaannya sangat parah tapi syukur pasien masih bisa bertahan. Luka di bagian kepalanya lebih buruk di bandingkan luka di tubuhnya. Luka di kepala pasien akan sangat lama untuk sembuh. Pasien akan segera di pindahkan ke ruang rawatnya. Biarkan pasien istirahat dan jangan membebaninya dengan pikiran-pikiran yang berat karena itu akan sangat berpengaruh pada luka di kepalanya. Sementara ini hanya itu yang bisa saya sampaikan. Untuk selanjutnya akan saya beritahukan jika ada perkembangan. Saya permisi dulu.” Ucap Dokter itu. Yuchun pun mengangguk dan berterima kasih.

Kini Yuchun berada di ruang rawat menemani Hyo Rin yang masih tak sadarkan diri. Ia menangis karena melihat tubuh yeoja itu yang penuh dengan luka. Dari kepala sampai kaki. Ia menghapus air matanya lalu menggenggam pelan tangan yeojanya. Ia menatap wajah yeojanya yang juga penuh luka lebam. Hatinya sangat sakit melihat yeojanya seperti ini.

“Cepatlah sadar, chagi. Mianhae aku tidak menepati janjiku untuk selalu menjaga dan melindungimu.” Ucapnya pelan. Tak lama ia teringat appa yeojanya. Ia pun langsung menelepon appa Hyo Rin. Nomor ponsel yang ia dapatkan langsung dari appa yeoja itu.

“Yeoboseo.” Sapa appa yeoja itu.

“Ah Yeoboseo ajusshi.” Balasnya.

“Ada apa Yuchun-a?” Tanya ajusshi itu ramah.

“Saya ingin memberitahukan sesuatu ajusshi. Hyo Rin masuk Rumah Sakit. Dokter bilang keadaannya sangat parah. Mianhae kalau saya menganggu ajusshi yang sedang bekerja.” Ucap Yuchun. Ia mendengar teriakan kaget sekaligus tak percaya dari namja yang tengah ia telepon itu.

“Bagaimana keadaannya sekarang?” Tanya ajusshi itu.

“Belum sadarkan diri, ajusshi.” Jawabnya.

“Baiklah aku pulang sekarang juga. Dimana putriku di rawat?” Tanya ajusshi itu lagi.

“Di Rumah Sakit Seoul, ajusshi.” Jawabnya cepat. Lalu tak lama ajusshi itu menutup teleponnya. Ia pun menaruh kembali ponselnya dan menatap yeojanya sambil terus berdoa agar yeojanya segera sadar.

Dua jam ia menemani Hyo Rin sambil terus menggenggam tangan yeoja itu. Yeoja itu tak kunjung sadar. Saat ia mencium punggung tangan Hyo rin, ia merasakan jari yeojanya itu bergerak perlahan. Ia membelalakan matanya lalu menatap tangan dan wajah yeoja itu bergantian. Yuchun tersenyum saat melihat perlahan mata yeoja itu terbuka. Ia pun berdiri dan membelai pipi yeoja itu pelan.

“Chagi.” Panggilnya lembut. Yeoja itu menoleh padanya pelan lalu tersenyum tipis.

“Oppa.” Panggil yeoja itu pelan.

“Jangan banyak bergerak dulu. Syukurlah kau sadar, aku sangat cemas dan takut kau tak bangun lagi.” Ucapnya. Yeoja itu hanya tersenyum tipis. Yuchun mencium kening yeoja itu pelan. Tak lama perawat dan Dokter datang lalu memeriksa keadaan yeojanya. Ia menatap Dokter danyeojanya cemas.

“Biarkan pasien istirahat, pasien butuh banyak istirahat untuk memulihkan tenaganya yang masih lemah. Dan jangan biarkan pasien terlalu banyak bergerak karena lukanya masih dalam penyembuhan.” Ucap Dokter itu. Yuchun pun mengangguk mengerti. Perawat mengatakan padanya kalau sebentar lagi makanan untuk Hyo Rin akan datang. Setelah itu Dokter dan perawat itu pergi.

“Permisi.” Ucap seseorang dan membuka pintu sambil membawakan makanan untuk Hyo Rin. Pembawa makanan itu tersenyum ramah dan menaruh makanan untuk Hyo Rin di atas meja.

“Silahkan dimakan agar cepat sembuh, nanti saya akan kembali untuk mengambil piring kotornya. Permisi.” Ucap pengantar makanan itu lalu pergi.

Yuchun sedikit mengangkat ranjang Hyo Rin agar yeojanya bisa bersandar saat makan. Ia membawa makanan yeoja itu lalu menyuapi yeoja itu makan. Yeojanya menolak untuk makan.

“Ayo chagi makan dulu. Kalau tidak makan bagaimana kau mau sembuh?” Pinta Yuchun.

“Tidak lapar.” Ucap yeoja itu. Yuchun menatap yeoja itu sendu.

“Sedikit saja. Kumohon makan walaupun sedikit.” Pinta Yuchun lagi. Ia mencoba menyuapi yeoja itu lagi dan ia tersenyum karena yeoja itu membuka mulutnya walaupun perlahan. Ia menyuapi Hyo Rin sedikit demi sedikit dengan sabar. Setelah makanannya habis ia memberi yeoja itu minum.

“Hyo Rin.” Panggil seseorang dari arah pintu masuk. Ia dan Hyo Rin pun menengok ke sumber suara. Mereka melihat Mr.Kim datang dengan terengah-engah. Yuchun melihat appa Hyo Rin menghampiri yeojachingunya. Tatapan appa yeojanya sama sepertinya saat melihat pertama kali Hyo Rin terluka dengan bersimba darah. Mungkin lebih parah karena ia rasakan sekarang kalau tadi ia benar-benar panik. Di lihatnya ajusshi itu memeluk yeojanya dengan erat yang membuat Hyo rin meringis kesakitan.

“Mi mianhae. Mian appa terlambat datang. Siapa orang biadab yang membuatmu seperti ini?” Tanya ajusshi itu. Ia melihat Hyo rin seperti ingin mengelak dan tidak memberitahukan siapa yang membuat yeoja itu seperti ini.

“Ajumma yang melakukannya.” Jawabnya dengan cepat sebelum yeojanya membuka mulut. Bisa ia lihat tatapan kaget dan tak percaya dari ajusshi itu. Ia menghela nafas pelan.

“Saya juga tak percaya sama seperti ajusshi tapi itu lah yang saya dengar dari mulut Hyo Rin saat perjalanan kemari.” Ucapnya lagi. Ia pun menceritakan semuanya pada appa yeojanya. Mulai dari awal ia menemukan Hyo Rin sampai membawa yeoja itu ke Rumah Sakit. Ia pun memberitahukan apa yang Dokter jelaskan padanya tadi pada ajusshi itu.

Raut wajah appa Hyo Rin berubah geram, ia lihat tangan ajusshi itu pun mengepal kuat. Ia tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Ajusshi itu menatap yeojanya.

“Benarkah itu? Tolong jawab appa?” Tanya appa Hyo Rin. Hyo rin terdiam sesaat, ia tak bisa lagi mengelak. Ia pun mengangguk pelan menjawab pertanyaan appa-nya. Terlihat jelas appa-nya semakin marah setelah melihat jawaban darinya. Appa-nya langsung pergi, ia mencoba untuk mencegahnya.

“A appa tunggu.” Ucapnya pelan tapi masih bisa membuat appa-nya berhenti. Appa menengok ke arahnya. Ia menggelengkan kepalanya pelan. Appa-nya pun menghampirinya lagi.

“Appa mau kemana?” Tanyanya.

“Memberi pelajaran pada umma-mu.” Jawab appa-nya. Ia pun menatap appa-nya sendu.

“Jangan. Biarlah tetap seperti ini. Tolong bawa saja aku ke Jepang. Aku ingin memulai hidup baru di sana.” Ucapnya. Ini jalan terakhir yang terpikir olehnya sekarang ini. Keluar dari kehidupan umma-nya terutama Jaejoong. Ia tak mau namja itu di sakiti oleh umma-nya hanya karena dirinya. Ia melihat appanya menatapnya.

“Tapi Hyo Rin-a…” ucap appa-nya menolak. Ia pun buru-buru memotong ucapan appa-nya.

“Kumohon appa.” Pintanya. Dilihatnya appa menghela nafas lalu mengangguk.

“Kumohon jangan menceritakan tentangku pada orang rumah terutam Jaejoong oppa dan umma. Jangan biarkan mereka tau di mana aku berada.” Pintanya lagi. Appa-nya terlihat berpikir lalu tak lama mengangguk.

“Appa akan mengurus kepindahanmu ke Jepang setelah kau pulih.” Ucap appa-nya membuat ia membelalakan matanya.

“Appa kumohon lebih cepat, jangan menungguku pulih. Kalau perlu besok. Kumohon appa. Akkhhh.” Ia berteriak kesakitan di seluruh tubuhnya. Teriakannya membuat Yuchun dan appa-nya langsung menatapnya khawatir.

“Mana yang sakit? Kepalamu sakit?” Tanya keduanya. Mereka manyuruhnya berbaring dan menurunkan sandaran ranjang agar ia bisa berbaring. Mereka terlihat sangat mencemaskannya. Ia menoleh ke arah appa-nya. Appa-nya langsung mengangguk seolah tau arti tatapannya.

“Arraseo arraseo. Appa akan segera mengurus kepindahanmu ke Rumah Sakit yang ada di Jepang. Kau istirahatlah, jangan memikirkan hal yang berat-berat. Semuanya akan baik-baik saja. Appa keluar dulu.” Ucap appa-nya. Ia mengangguk kecil. Lalu ia melihat appa-nya keluar.

“Chagi tunggu sebentar ya.” Ucap Yuchun padanya sambil mencium keningnya lalu pergi menyusul appa-nya.

“Ajusshi.” Panggil Yuchun. Ajusshi itu pun menghentikan langkahnya dan menatap Yuchun.

“Ne, ada apa?”

“Begini ajusshi. Hyo Rin akan ke Jepang dan saya berniat untuk ikut dengannya ke Jepang. Saya ingin menjaganya dan melindunginya, ajusshi. Di sini saya sudah gagal menepati janji saya pada Hyo rin dan saya ingin di Jepang nanti saya bisa menepati janji saya. Mohon ijinkan saya.” Ucap Yuchun meminta ijin. Ia melihat ajusshi itu diam beberapa saat.

“Bagaimana orang tuamu dan sekolahmu? Aku tidak mau sekolahmu terlantar hanya karena putriku. Orang tuamu pasti akan marah kalau sekolahmu terlantar.” Tolak ajusshi itu. Yuchun pun menggelengkan kepala cepat.

“Anni ajusshi. Saya yakin umma dan appa setuju saya ikut Hyo Rin ke Jepang. Mereka sangat senang begitu tau saya berubah karena putri ajusshi. Mereka pun tau saya sangat mencintai putri ajusshi dengan sepenuh hati. Dan masalah sekolah saya rasa mereka pun pasti akan mempercayai saya kalau saya tidak akan mengecewakan mereka karena mereka tau sejak saya bertemu lagi dengan Hyo Rin, saya berubah lebih baik dan pelajaran di sekolah pun ikut membaik. Mereka pasti mengerti. Saya mohon ijinkan saya.” Pinta Yuchun lagi lalu membungkukkan badannya.

“Baiklah aku mengijinkanmu. Kalau kau sudah dapat restu orang tuamu katakan padaku agar aku bisa menemui orang tuamu secara langsung untuk berbicara. Aku mau mengurus kepindahan Hyo Rin dulu.” Ucap ajusshi itu  lalu pergi. Yuchun mengangguk lalu berterima kasih.

Yuchun pun langsung menelepon orang tuanya untuk meminta ijin dan restu untuk ia pergi ke Jepang. Ia menjelaskan alasannya dan berjanji tidak akan mengabaikan pelajarannya. Beruntung kedua orang tuanya mengijinkannya.

“Baiklah appa akan mengurus kepindahanmu ke Jepang. Sekolah pun biar appa dan umma-mu yang mengurusnya. Ingat janjimu untuk mempertahankan nilai-nilai dan semua pelajaranmu. Kau banyak berubah sejak bertemu lagi dengannya.” Ucap appa-nya.

“Gumawo appa.” Ucap Yuchun. Lalu tak lama ia menutup teleponnya dan kembali masuk ke kamar rawat yeojanya. Ia melihat yeojanya sedang menatap langit-langit. Ia pun menghampiri yeojanya. Yeoja itu menatapnya lalu tersenyum tipis. Yuchun mengelus kepala yeoja itu yang di balut perban dengan pelan, elusannya turun ke pipi yeojanya.

“Tidurlah. Aku akan menemanimu di sini.” Ucap Yuchun lembut. Yeoja itu mengangguk sangat pelan.

***  

Jaejoong menatap pintu kamar Hyo Rin dengan cemas, semalaman ia menunggu yeoja itu di depan pintu kamarnya. Ia tidak memejamkan matanya sedikit pun. Ia terus menunggu tanpa menutup matanya sedikit pun. Ia bingung kenapa yeoja itu tidak pulang ke rumah.

“Kau ke mana dengan luka seperti itu, Hyo Rin-a?” Gumam Jaejoong pelan. Ia ingin sekali segera bertemu dengan yeoja itu agar rasa khawatirnya hilang.

—- 

Mr.Kim menghampiri putrinya yang sedang mengobrol dengan Yuchun. Ia mengatakan kalau sebentar lagi putrinya itu akan segera ke Jepang karena ia sudah mengurus semuanya dan menyewa pesawat untuk membawa pergi putrinya. Hatinya sangat teriris melihat putri kesayangannya terbaring di Rumah Sakit dengan luka yang sangat parah yang di lakukan oleh istrinya sendiri. Ia tersentak saat Hyo Rin menyentuh tangannya dengan lembut. Ia melihat tangan putrinya yang penuh dengan luka, melihat itu ia menangis. Ia terduduk di kursi sebelah putrinya. Ia menggenggam tangan putrinya pelan.

“Appa, kenapa menangis?” Tanya Hyo Rin pelan. Ia ingin bangun tapi tubuhnya sangat sakit saat ia terlalu banyak bergerak. Yuchun menyuruhnya agar tidak banyak bergerak. Ia menatap appa-nya khawatir.

“Appa, kenapa menangis?” Tanyanya lagi. Mr.Kim langsung menghapus air matanya lalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

“Anni. Tidak apa-apa. Kau sudah siap? Sebentar lagi akan berangkat ke bandara. Appa sudah menyiapkan mobil khusus untuk membawamu pergi. Yuchun, kau sudah bersiap-siap? Tadi aku sudah menemui orang tuamu yang kebetulan datang kemari. Jangan mengabaikan pelajaranmu, appamu menitipkan pesan itu padaku.” Ucap appa Hyo Rin.

“Ne.” jawab Yuchun singkat. Lalu tak lama perawat dan dokter datang. Mereka memeriksa kondisi Hyo Rin untuk terakhir kalinya.

“Selama perjalanan nanti pasien akan di damping Dokter Yomo yang juga akan menjadi Dokter yang menangani pasien di Rumah Sakit Jepang. Kondisinya sekarang baik dan bisa berangkat.” Ucap Dokter itu sambil memperkenalkan Dokter Yamamoto yang khusus datang dari Jepang kemarin malam. Yuchun dan Mr.Kim membungkuk sedangkan Hyo Rin hanya mengangguk pelan.

Tak lama beberapa perawat pria datang untuk membawa Hyo Rin pergi karena mobil sudah datang. Mereka pun membawa Hyo Rin masuk ke dalam mobil. Selama perjalanan ke dua tangan Hyo Rin di genggam oleh appa-nya dan Yuchun. Sampai di bandara ia langsung di bawa masuk ke dalam pesawat yang di sewa khusus oleh appa untuknya. Sebelum lepas landas Hyo Rin di suntikan obat tidur.

—-  

Sampai di Jepang Hyo Rin langsung di bawa ke Rumah Sakit Tokyo, Jepang untuk di rawat. Yuchun dan appa Hyo Rin menatap lega Hyo Rin yang sampai di Jepang tanpa ada kendala sedikit pun. Yeoja itu masih belum sadarkan diri. Yuchun duduk di samping yeoja itu menemainya. Tak lama ia melihat appa Hyo Rin memintanya keluar. Ia merasa ada yang ingin ajusshi itu bicarakan.

“Ne, ajusshi?” Tanyanya sopan.

“Tolong kau jaga putriku. Kedua bodyguard ini akan selalu menjaga pintu masuk kamar rawat Hyo rin. Yang boleh masuk hanya kau, perawat dan Dokter Yamamoto. Yang lain tak kuijinkan masuk. Aku akan kembali ke korea sebentar untuk mengurus wanita biadab itu. Kau tidak usah bilang apa-apa mengenai ini. Bilang saja aku pergi kembali ke korea untuk mengurus bisnis dan bodyguard itu aku yang menyuruhnya. Tolong jaga putriku. Mianhae seharusnya kau istirahat dulu.” Ucap ajusshi itu sambil menunjuk dua bodyguard yang sudah bersiap di depan pintu. Yuchun mengangguk mengerti.

“Tidak apa-apa, ajusshi. Aku senang bisa menjaga Hyo Rin. Hati-hati di jalan.” Ucapnya. Ajusshi itu hanya mengangguk lalu pergi. Setelah itu Yuchun pun kembali ke kamar rawat yeojachingunya. Ia melihat yeoja itu sudah sadar, ia tersenyum saat Hyo Rin menatapnya yang baru kembali setelah berbicara dengan appa yeoja itu.

“Appa?” Tanya yeoja itu.

“Ajusshi kembali ke Seoul. Tadi ajusshi bilang kalau beliau harus mengurus bisnisnya sebentar di sana dan akan segera kembali.” Jawabnya. Yeoja itu mengangguk. Yuchun duduk di samping yeoja itu dan menatap lembut yeojanya.

Ia tak bisa mengajak atau pun membiarkan yeojanya banyak berbicara karena ia tau kalau kondisi yeojanya masih lemah selain berbicara banyak akan membuat kepala dan tubuh yeoja itu kesakitan. Itu ia perhatikan sejak kemarin. Kalau Hyo Rin banyak berbicara pasti yeoja itu akan menjerit kesakitan. Ia tak mau membuat kondisi yeoja yang ia cintai semakin parah.

“Kenapa ikut? Orang tuamu?” Tanya Hyo Rin. Ia merasa tidak enak pada Yuchun yang mengikutinya hingga ke Jepang. Ia melihat namja itu tersenyum.

“Aku kan ingin menemanimu lagi pula aku belum berusaha membuatmu mencintaiku kan?” jawab namja itu. Hatinya sakit mendengar jawaban Yuchun. Kini ia merasa sangat bersalah pada namja itu.

‘Oh Tuhan apa yang harus kulakukan? Setelah tau aku dan Jaejoong oppa saling mencintai dan Jaejoong oppa ingin kami bersama, aku tidak mungkin bisa melupakannya begitu saja. Aku sangat mencintai Jaejoong oppa. Tapi juga rasanya tak mungkin aku besama dengan Jaejoong oppa. Selain status kami, aku takut oppa di sakiti umma. Tuhan tolong beri aku jawaban dan petunjuk apa yang harus kulakukan?’ Batinnya. Ia menatap Yuchun sendu lalu tersenyum lembut. Namja itu mengelus kepalanya yang di balut perban dan juga mengelus pipinya.

“Jangan berwajah seperti itu. Orang tuaku juga setuju dan merestuiku ke Jepang.” Ucap namja itu. Ia hanya mengangguk kecil. Tak lama ia mendnegar suara ponsel dari arah namja itu. Yuchun mengeluarkan ponselnya lalu menjauhinya untuk mengangkat telepon itu.

Mr.Kim kini sudah berada di Korea dan ada di rumahnya. Ia duduk di ruang tengah menunggu istrinya pulang. Ia menyuruh pembantunya untuk menelepon istrinya agar cepat pulang. Ia sangat geram pada yeoja itu yang membuat putrinya terluka. Tak lama ia melihat seseorang turun dari tangga. Jaejoong. Putra pertamanya turun dan saat melihatnya putranya turun dengan cepat dan menghampirinya.

“Appa, Hyo Rin sejak semalam tidak kelihatan. Dia menghilang. Aku semalaman menunggunya tapi dia tak datang-datang.” Ucap putranya itu. Bisa ia lihat raut cemas di wajah putranya. Ini pertama kalinya ia melihat raut wajah seperti itu. Ia menyuruh namja itu duduk di sebelahnya. Tapi putranya tidak menurutinya. Ia melihat Jaejoong tetap berdiri sambil menatapnya.

“Appa, ini bukan saatnya duduk santai.” Ucap putranya lagi.

“Duduk dulu. Hyo Rin baik-baik saja.” Ucapnya.

Jaejoong terdiam mendengar ucapan appanya. Ia tak menyangka appanya akan berkata seperti itu. Ia yakin appanya itu tahu di mana Hyo Rin berada. Ia pun duduk dan menatap appanya lekat. Appa membalas tatapannya dengan tenang. Ia meminta appa memberitahukannya di mana yeoja itu berada tapi appanya itu hanya diam.

“Appa, tolong beritahu di mana Hyo Rin.” Pintanya lagi.

“Appa tidak bisa memberitahukannya. Yang jelas sekarang Hyo Rin baik-baik saja.” Jawab appa padanya. Tak lama ia mendengar suara pintu terbuka, ia melihat ummanya datang dan appa langsung berdiri dan menghampiri ummanya.

PLAK

Appa menampar ummanya, ia hanya bisa termangu melihat hal itu. Ia tak pernah melihat hal ini sebelumnya. Ia berdiri dan mencoba menghentikan appanya tapi appanya tak juga berhenti dan menyuruhnya untuk diam dan menjauh.

“Kenapa memukulku?” Teriak umma Jaejoong.. jaejoong melihat appanya malah semakin geram mendengar pertanyaan itu.

“KAU HAMPIR MEMBUNUH HYO RIN!!! PUTRIKU HAMPIR MATI GARA-GARA KAU!!! WANITA BIADAB!!!” ucapan appanya membuat Jaejoong terperangah. Ia menatap kedua orang tuanya bergantian.

“Apa maksudmu? Hyo Rin baik-baik saja.” Ucap ummanya. Jaejoong bisa melihat ada ketakutan di mata ummanya itu.

“Kau tidak percaya? Baik akan kupanggilkan Hyo Rin sekarang juga.” Ucap ummanya lalu pergi ke kamar Hyo Rin. Ia dan appanya masih berdiri menunggu ummanya datang. Tak lama ia melihat ummanya kembali tentunya tanpa Hyo Rin. Umma  menatap appanya sekilas lalu mencari ke dapur tapi kembali seorang diri. Saat ummanya akan pergi ke ruang bawah tanah ia dan appa reflek mengikuti dari belakang.

Ketiganya turun tangga menuju ruang bawah tangga. Jaejoong mengerutkan dahinya bingung kenapa ummanya ke ruang bawah tanah yang sudah lama tidak di pakai itu. Di lihatnya ppa yang berdiri di sebelahnya. Tenang tak ada ekspresi apapun. Itulah yang ia lihat dari wajah appanya. Saat melihat umma melangkah semakin ke dalam ia pun mengikutinya, begitu pun dengan appa.

Ruangan yang tadinya remang-remang tiba-tiba menjadi terang. Jaejoong melihat ternyata appanya menyalakan lampunya. Appanya melihat kesuatu sudut yang membuatnya mengikuti arah pandang appanya. Jaejoong membelalakan matanya saat melihat noda darah di sudut ruangan itu. Noda darah yang cukup banyak.

“Jadi di sini kau menyiksa putriku setiap hari? Pantas tidak ada orang di dalam rumah ini yang curiga. Pintar sekali kau memilih tempat untuk menyiksa Hyo Rin. Ruang bawah tanah yang kedap suara. Mau mencoba bagaimana rasanya di pukuli dengan ini?” Ucap appa Jaejoong sambil mengambil tongkat kayu dan tongkat bisbol yang terdapat noda darah Hyo Rin. Ia melihat ummanya hanya bisa terdiam sambil menatap appanya.

“Kenapa diam?” Tanya appanya lagi.

“Umma katakan apa yang appa katakan itu salah. Bukan umma kan yang menyiksa Hyo Rin sampai sekujur tubuhnya penuh luka seperti itu?” Ucapnya menatap ummanya. Umma menatapnya kaget.

“Jaejoong-a. k kau t tau.” Ucap ummanya. Jaejoong memundurkan langkahnya sambil menatap ummanya tak percaya. Ucapan dan tatapan ummanya sudah ia anggap sebagai jawaban baginya. Ia menepis tangan ummanya yang menyentuhnya.

“Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!!” Ucapnya sambil berteriak frustasi. Kini ia tau mengapa waktu itu Hyo Rin tiba-tiba berubah lebih murung, tertutup,  menjauhinya dan menolaknya saat ia ingin memiliki yeoja itu. Itu semua karena ummanya. Ummanya telah menyiksa yeoja yang ia cintai dengan sangat tidak berperikemanusiaan.

“J Jaejoong-a Yeobo, mianhae a aku…” ucap ummanya terbata-bata. Ia sudah tak mau mendengarkan apapun dari ummanya.

“Aku tak mau dengar!!!” Teriaknya sambil menutup kupingnya.

“Lihatlah akibat perbuatanmu. Anakmu sendiri menolakmu. Bersiaplah menerima surat cerai dari pengacaraku. Aku tak mau hidup bersamamu lagi. Aku baru tahu kalau kau mengadopsi Hyo Rin hanya karena dunia keartisanmu. Kau sangat menjijikan. Kuharap saat aku kembali kau sudah meninggalkan rumah ini.” Ucap appa pada ummanya.

“Jaejoong, appa pergi dulu. Appa tak akan kembali jika ummamu masih di di sini.” Ucap appa padanya. Ia merasakan appanya melangkah pergi tapi tak lama berhenti.

“Jangan kau coba-coba mencari Hyo Rin untuk mencelakainya lagi. Aku tak akan membiarkan itu terjadi. Kau pasti tau apa yang akan kulakukan kalau kau mencelakainya lagi. Kali ini aku masih berbaik hati tidak melaporkanya pada polisi tapi aku tidak akan berbaik hati lagi jika kau melakukannya untuk yang kedua kali.” Ucap appanya lalu Jaejoong mendengar langkah kaki appanya pergi menjauh. Ia menatap ummanya dengan jijik lalu menyusul appanya.

“Appa tunggu.” Ucapnya. Appanya pun berhenti lalu berbalik dan menatapnya.

“Di mana Hyo Rin? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana dengan luka-lukanya? Aku ingin menemuinya, appa.” Pintanya dengan sangat. Tapi sayang appanya menggelengkan kepalanya.

“Lukanya sangat parah. Ummamu kemarin memukuli dongsaengmu dengan sangat kejam. Tubuhnya berlumuran darah dari kepala sampai kaki karena ulah ummamu. Appa dengar ummamu memukul Hyo Rin dengan tongkat bisbol ke kepala dongsaengmu. Dan sekarang jika dia banyak bergerak tubuhnya akan merasa sakit yang teramat sangat karena luka itu. Kau bisa bayangkan sendiri separah appa lukanya itu. Di mana Hyo Rin, itu biar appa saja yang tau.” Ucap appanya.

“Appa kumohon beritahu aku.” Pinta Jaejoong dengan sangat.

“Mengenai kabar Hyo Rin nanti appa kabari langsung padamu. Appa pergi dulu.” Ucap appanya lalu masuk ke dalam mobil dan pergi. Ia berteriak sekencang mungkin agar appanya berhenti dan memberitahukannya di mana yeoja yang ia cintai itu. Tapi sayang appanya tak berhenti dan terus pergi.

“Jaejoong-a.” Panggil seseorang dengan suara yang sudah sangat ia kenal. Ia pun berbalik lalu menatap yeoja yang merupakan ummanya itu dengan tajam dan dingin. Ummanya berusaha mendekatinya tapi ia mundur. Ia tak mau di sentuh oleh yeoja itu.

“Jangan menyentuh atau pun mendekatiku. Aku tidak mau tangan kotormu itu menyentuhku. Aku tak mau dekat-dekat dengan wanita menjijikan seperti dirimu. Kau bukan lagi umma-ku. Cepatlah pergi dari sini. Ah tidak, kau tidak usah pergi dari sini. Kau menyukai harta dan sangat menjaga image-mu itu kan? Kalau kau pergi kau akan tinggal dimana? Biar aku saja yang pergi. Silahkan menikmati rumah ini dan isinya. Kau tak usah khawatir mengenai rumah ini. Biar aku bicara pada appa nanti.” Ucapnya lalu pergi meninggalkan umma-nya.

“Jaejoong-a, maafkan umma.” Ucap ummanya tapi ia tak peduli dan terus berjalan ke kamarnya untuk membereskan semua barang-barangnya dan pergi dari rumah itu.

TBC

Gimana? Aneh kah? Wah kalo tambah aneh mianhae ya. Oiya ni ga di edit sebelumnya jadi jeongmal mianhae kalo ada salah-salah dalam pengetikan. Abis lagi males ngedit *di gampar* ^^v  next chap dalam tahap pengerjaan *baru satu halaman sih wkwkwk* so, berdoalah author bisa cepat menyelesaikannya biar bisa cepet-cepet di post.

53 respons untuk ‘My Lovely Brother My Lovely Sister Chap 6

  1. rednjel berkata:

    first kah ??
    Huwaa ternyata komenku yg kemaren dibaca toh sama author .. Jdi ga enak #ngumpet diketek changmin (?)
    akhirnyaaaaa ketauan jga .. Rasain tuh ummanya .. Kasian hyorin, untung ga meninggal .. Tpi jaejoong gmana tuh, bisa ktemu ga sama hyorin .. Sbenernya ga tega sama yoochun dia baik bgt u.u tpi ga tau knapa lebih ska hyorin sama jae, biar chun sma aku aja xixixixi #digantung author
    seru bgt .. ~
    lanjutannya jgn lama2 ya chingu 😀
    ditunggu ^^

  2. Miris bnget pas baca bag. Hyorin yg babak belur d siksa umma.a sendiri..
    Yuchun setiaaaa bnget buat nunggu cinta dr hyorin…dan rela ikut pindah k jepang cman buat jagain dia…ckckck envy ak bca.a !!
    Tp kasian jeje coz gak tau hyorin dmn !! D tmbh dgn kenyataan kalo yg nyiksa hyo itu umma.a sndiri !!
    Penasaran sm kisah cinta mreka ber3 !!

  3. Oh tidakkk,,,, #geleng2
    Emaknya si jj jahat bgt ya! Etdh,,, sukurin bgt dah di cerai ama suaminya. Siapa tuh mr.kim nya? Kim Junsu? Kalo gt aku mau dh jadi emak brunya jejung! Hahahahahahaha

  4. vv berkata:

    wah makin keren aja chingu ff.a ..
    kaisan hyorin.a ..
    jeje jga kasian ga bisa ktemu hyorin ..
    penasaran nih ama kelanjutan.a ..
    jangan lama* iia chingu ..^^

  5. hyun gi berkata:

    Ngeriiiiii, umma nya kejem banget Щ(ºДºщ)
    Tega mukulin Hyo Rin sampe kayak gitu. Tp untungnya udh ketahuan kelakuan jahatnya. Cerita selanjutnya ummanya masih jahat gak?

    Yuchun setia banget sama Hyo Rin. Enak kali ya kalo jadi Hyo Rin, tp gak pake acara siksa2an -_-
    Jaejoong gimana nasibnya?

  6. Asri berkata:

    akhirnya publish jg… hahahahaha…. membuahkan hasil usaha neror^^
    yah, meleset….. aku kira jae yg mergokin ummanya pas wkt mukulin hyo…
    ummanya sadis bgt… KEJAMMM……
    bnr2 suka dh ama uchun….
    itu hyo kuat krmah uchun dngn kondisi kya gtu…

  7. euchan she peef berkata:

    wahh..!!
    Parah nih umma jaejoong!
    Hyorin sampe babak belur begitu.. —
    Ckckckck..
    Bagus MR.KIM!!
    Udh.. Ceraiin aja tuh umma BIADAB!! *laugh evil*
    Jaejoong oppa nginep di rmh ku aja.. :3
    Tuh ada kamar kosong 1.. 😀 #PLAK!! *ditabokkumieonni*
    ngga aneh kok unn..^^
    amien~
    aku do’ain deh unn..
    FIGHTING!! AKTF unn.. 😀
    aku selalu menunggu kelanjutan nya.. :3

  8. wah dah part 6 gi, mbil nunggu ade di rumah sakit mbil bc ff ni. langsung za comment : kacian bgt hyorin,untung da yuchun oppa yg ngelaporim ke appanya hyorin. bguslah orang kaya umma hyorin mang pantes di gituin., bikin emosi aza., X(

  9. sesak baca y,,, nasib hyorin sial bener dapet umm yg begitu d siksa sampe berdarah darah…..
    akhir y kedok umma y ketawan jg,,,, biar d rasa dah.d cerai ma.suami y…
    knp jj ngak langsung ngikutin hyorin pas umma y manggil padahal berharap hyorin d bantuon sama jj malah jj y ngak tau n hyorin minta bantuan yoochun….
    Lanjut…. gmn nasib jj ya??? hyorin ma yoochun d jepang…..

  10. yunnie berkata:

    kl menurutQ ga tambah aneh kok,,tambah keren malah..nungguin nc nya kpn yaa thor?? *yadong kumat*
    waaahh akhirnya ummanya ketahuan n mw dceraiin ma appanya Hyorin..abang chunnie makin perhatian aja ma Hyorin *cium chunnie* hehehe

  11. Klu udah kebangetan kaya gini,benci jg ama umma’a.untung’a hyorin bisa cepet keluar dari rumah itu,dan meminta pertolongana ama yuchun.

    Hahaha umma’a tau rasa!!d benci ama anak’a sendiri en suami’a.

    Kasian ama yuchun klu setelah sembuh ternyata hyorin milih JJ.padahalkan dia dah baik bngt ama hyorin.tp kasian jg ama JJ..gimana klu appa’a tau JJ suka ama dongsaeng’a sendiri.bkl d setujui apa ngga ??
    Hanya eonnielh yg tau hehehe
    eon d tunggu chap selanjut’a …
    Fighting !!

  12. @tissarafifah berkata:

    akhirnya di post jugaaa >u< aku ngecek tiap hari loh hehe ._.
    Yuchun nya…kesian._. Ff nya makin bikin penasaran sebaiknya chap berikutnya di post secepetnya hihi 😀

  13. deewookyu berkata:

    suka lihat Yoochun disini……
    tp kyaknya nti kasihan Yoochun deh … kan Hyorin cintanya sama JJ

    tau rasa tuh si nyonya artis….
    truusss….nti gmn yah kl appa nya tau kalo Hyo_JJ saling cinta….
    setuju kah ???????????????????????????
    gmn dengan Yoochun my honey bunny ???????

  14. reeenny berkata:

    jadinya hyo rin bakal sm siapa ?
    yoochun setia banget , sumpah salut sm Mr.Park mski hyo rin bkan ank kndungnya dy bsa syg kyk gtu , trus jaejoong kalo pergi mau tgl dmn ? kalo gu pny umma ankat kayak dy gu bakal pergi dr kapan tahu , mnding pulang ke panti

  15. untung hyo rin langsung meminta bantuan ke yuchun.. kalo tidak bagaimana nasib hyo rin..
    bagus lah hyo rin telah jauh dari ummanya..

    kena batu ya dhe umma ya..
    di tunggu chap berikutnya..
    Hwaiting !!

  16. Kim Hyun Rin (nimashinki) berkata:

    Aku seneng bgt udh ada lanjutannya. Kmren buka2 blm ada yg baru lg. Hehe.. tp kurang panjang kali ya, apa akunya yg kurang puas karna pengen baca terus. Hehe..
    Ummanya kejam bgt sih. Ampe berdarah darah gtu. Ya ampun.. cepet mati aja dah tuh ummanya. Lagian jaejung udh gak mau ngakuin dia sbg ummanya lg. Bgtu pula dg appa yg udh gak mau ngakuin dia sbg istrinya lg. Eh tp kalo hyo rin ke jepang, jaejung gmn? Mana appanya msh blm mau ngasih tau dimana hyo rin.
    Aku bener2 pengen next chap nya cepetan. Ga sbr bgt nih eon. Can’t wait!

  17. akhirnya part 6 udah keluar…Komen nih komen

    Jahat ya eomma-nya hyorin sampe berdarah gitu di pukulinnya, untung uchun cerita ke appa-nya hyorin kalo nggak gimana nanti nasib hyorin?
    Eh eh, JJ mau kemana itu? Nyari hyorin?…

    Ahhh, uchun setia bgt sama hyorin-nya, u,u so sweet

    Lanjutannya asap

  18. Young Hee berkata:

    Kayaknya, si eomma ad gangguan jiwa deh! Klo normal, g mngkn tega nyiksa org kyk gitu! Hiks … kasian Hyo Rin! 😥 Terpaksa ngungsi ke Jepang deh …. 😦

    Tapi… tapi… Yoochun oppa jd ad kesempatam nih! Hahaha… ad g ya eon?? 😀

    Sekali lg, tetap Jaejoong oppa yg berasa g tau ap2…. Sabar ya oppa! ^^

    Bagaimanapun, aq tetap dukung Hyo Rin – Jaejoong!!! Hehe :p

    I’m waiting for next chap kumi eon! 😀

  19. Hyo rin kasian bgt 😦 omma x bnr2 ketrlaluan…. >:O
    untung ada uchun yg setia jagain hyo rin walaupun tau klo hyo rin i2 gaq cinta sm dy
    tp dy tetep berusaha bkn hyo rin cinta sm dy, so sweeeeeeeeeeeetttt
    can’t wait!!!can’t wait!!can’t wait!!!
    Di tunggu next chap x onni ^_^

  20. nteph berkata:

    Nice! Akhirny klakuan biadab ktauan jg.. Hmm in mnrtku sih, mnding yc yg jd sm hyorin drpd sm jae… Bkal jd aneh hub-ny..appa hyorin sm jae jg pst bkal aneh..

  21. kejam kau Mrs.Kim ga punya perasaan sama sekali, syukurin tuh mo di cerai.. rasakan v ga tega jg klo JJ pe ga ngakuin dy ibu kyk gtu, wlo bgaimnpn dy ttp ibunya
    aigoo eon, aku jd tmbah bingung mo dukung hyo ma siapa? hanya eon lah yg tau ^^
    ini ga aneh kok, fighting buat bikin lanjutannya…
    n buat hyorin jgn sedih trs ya? kimi wa hitori janai #halah

    oia eon pas bca komen reader yg soal jaenoong tu aku jg ngakak bacanya, ngebayangin JJ jenong.. haha #digamparJJ

  22. kasian hyorin nya di siksa sampe segitunya . . .
    bener-bener sakit tu ummanya, untung d bawa sama appa nya ke jepang , , , tapi kasian jj nya nya ga di kasi tau , , , ,

    semakin seru ni ff , , emosi nya aku dapet bgt . . .
    selalu d tunggu ya next chap nya 🙂

  23. akhirnya ketauan juga tuh ummanya.. sukurin!!!
    miris ngebayangin hyorin yg babak belur disiksa sampe parah begitu sama ummanya -__-
    chun setianya dirimu ke hyorin sampe ikutan pindah ke jepang juga ._.
    yah jeje kasian ga dikasih tau dimana keberadaan hyorin u.u
    sebenernya kasian juga si chun, kan hyorin suka sama jeje nah jeje juga suka sama hyorin berarti nanti chun sama aku aja dari pada sendiri *maunya* hahahahahahaha

  24. firawangkie berkata:

    eonni aku nangies baca.ny bner-bner keterlaluan eomma.ny jaejoong !!
    huwe… hyo rin sabaaarrr eomma tiri mu yang tdk berperikemanusiaan sdah ketahuan gmna rupa.ny !!
    chunnie setia banget sampe mau ikutan pindah mau dong pnya cowo kyk chunnie !!!

  25. ckckck,,umma’a hyorin persis bngt ky mjikan menganiaya pmbntu’a,bnr2 kjam!!
    Hufth untng deh akhr’a sma terungkp,, biarin aja 2h umma’a mdh2an scpt’a tobat,wkwkwk
    yah jejung’a ksian berhrp scpt’a ktmu sm hyorin ..

  26. lee songhwa berkata:

    Sumpah lanjutannya keren maap baru baca dan baru komen , ini umma nya bener bener jahat sedih jadinya hehhe, yoochun nya baik banget sama hyorin

  27. TriZheey2992 berkata:

    ah air mataq lgi2 jatuh…
    Hyorin-a…
    Kau kcian skali…
    Bwad Mrs Kim rasakn tu pmblasn yg s’tmpal,tpi klo d’lht2 lum seimbng dgn pndrtaan hyorin slama ne…
    Yuchun oppa aq slut dgn mu,kau slalu ada bwad hyorin…
    Lgi2 Great dah bwad Hyorin Appa…

  28. yaahhh~
    koq appanya jaejoong gk ngajak dy ke jepang juga sih?
    kan kasian jaeppa, udh dibikin kecewa sama ummanya, eh appanya jg gk ngajak dy ktmu hyo rin. -___-“

  29. leeharim berkata:

    Mamanya jaejoong itu gila…bacanya sampe merinding author…kpala dipukul pke tongkat bisbol gitu pasti sakitlah…harusnya appanya hyorin jg harus pukulin kepalanya ummanya supaya tau rasa sakitnya gimana…ckckck #KDRT #sarap NICE WORK AUTHOR!!!

  30. Ochyyy berkata:

    Rasain itu nenek sihir nya ;p
    kasian jj gk bisa ketemu ma hyorin u,u
    huaaaa semoga jj bisa nemuin dimana hyorin. AMEN! Jaejoong oppa fighting ;*
    thor poko nya ending nya harus jaerin! Gk boleh hyochun =) ayo ayo ayo jaerin hwaiting =D

  31. Boom Park Boom Boom berkata:

    Hyorin must be with yoochun .kurang baek pa coba si uchun ini :p #apadeu

    harusnya jj curigah kan chun jg pindah scool mereka kan 1 scool tanya ma kepala scool jeje kemana mereka pindah hahahaha

  32. Resty berkata:

    jaerin…jaeri…jaerin…*ala cheerledears*

    sebenanya reader ga suka dengan kekerasan, tapi reader ngerasa oppa hyo rin terlalu baik dengan istrinya. reader kira bakalan dapat balasan yang setimpal seperti yang dia lakuin ama hyo rin.
    jadi reader yang geram mau jambakik rambutna JJ omma ggggrrrrrrrrrrr @~@
    (mianhe tor kalo ga suka ama commentnya, abiz miris bange lihat hyo rin digituin ama ommanya) ikz…hikz…hikzzz… (-!-)

  33. kimi berkata:

    iiiiiii apa-apaan tuh ummanya pengen dipukulin rasanya……………….
    pukul bersama……………. hahahahahaha
    sukur ketauan kan……… ayo mr. kim ceraiin………..
    hyo rin ma yuchun ke jepang nasib.a jaejong oppa gymana?
    lanjuuuut………….

  34. chunnie_man berkata:

    Wah jahat umma jj oppa hyorin dipukul pke tongkat bisbol !!huhu emng dikira bola.pasti skit.bagus ajussi ceraikan nenek lampir itu.author seru deh crta nya nextt

  35. lovejj berkata:

    Kasian oppa JJ.. T_T
    Pasti kecarian bgt sama hyo Rin..
    Ga sabar ma endingnya..

    Pengennya Hyo Rin happy ending dgn oppa JJ..

  36. Terus umma , siksa ajaa nyampe Hyorin kesakitan -_- Dasar umma tak berperi kemanusiaan , walaupun hyorin bukan anak kandungnyakan , nggak usah nyampe sebenci itu juga kali #menatap tajam#

    ‘Abaikana cerita diatas’

    Jaejoong oppa sikap mu benar, umma mu terlalu kejam untuk dianggap umma. Ya~ walaupun gitu dia tetap umma mu ne 🙂

    Next thor 😉

  37. anna (niniez) berkata:

    syukurlah hyorinnya di bawa ke jepang sama appanya,, jaoh2 deh dari siiblis amma yang kejam,, tapi kasian jeejong,, dia kan sayang banget sama hyorin,, kapan neh min si jeejong ketemu sma hyorin,, pengen couple ini happy ending,, hehehe,, #buru buru ke next chap…

  38. nisa6002 berkata:

    Sadis bgt Umma x jaejoong itu. Kyak bkn manusia aja. Syukur deh akhirx dia di cerein sma Appa x jaejoong.
    Jaejoong bakalan tau ga ya hyorin dmna? Bener2 ga enak ada posisi hyorin. Harus milih antara orng yg dia cintai atau orng yg uda baik bgt sma dia.

  39. Akhir’y ketahuan…huh aq lega…
    Knpa gk dilapirkn ke polisi …??

    Smoga hyorin cpt sembuh…yuchun oppa so sweet bgt mau ikut kjpng buat jgain hyorin…

Tinggalkan Balasan ke oliv96 Batalkan balasan