U are Mine chap 5

Title: You are mine (sequel L.O.V.E)

Cast: all DBSK member, sun young, and others

Genre: drama, romantic *?* tebak ajah ya

Rating: NC 21/Straight

Author : Eun ri a.k.a chinatsu

CHAP 1 CHAP 2 CHAP 3 CHAP 4

AUTHOR POV

“baby” panggil jejung saat ia sampai di depan café. Changmin dan yang lain hanya mengikuti hyungnya dari belakang. Yeoja yang di panggil menengok dan tersenyum saat melihat jejung yang datang. saat ia hendak menghampiri jejung, ia melihat raut wajah tak suka dari namja itu.

“kenapa joongie?” tanyanya bingung.

“siapa dia?” tanya jejung balik

“annyeong, jejung-sshi. Kalian tak ingat padaku?” sapa namja yang berpelukan dengan eun ri tadi sambil membuka penutup wajahnya. Jejung dan yang lainnya terkejut melihat ternyata danniel, namja yang memeluk eun ri tadi. ia membungkuk meminta maaf atas sikapnya tadi. eun ri mengajak kelima namja itu masuk ke dalam agar bisa mengobrol dengan danniel lebih leluasa.

Danniel mengatakan jika ia menyuruh eun ri ke seoul dulu itu agar dongsaengnya itu mengingat perlahan masa lalunya. Ia tak mau jika ingatan masalalunya hilang begitu saja karena mengingat hubungan eun ri dengan jejung. Jejung sangat berterima kasih dengan danniel yang telah menyuruh eun ri kembali ke seoul karena dengan itu semua sekarang ia bisa kembali dengan eun ri yang sangat dicintainya.

Mereka mengobrol tentang masalalu terutama danniel yang masih dalam tahap penyembuhan. Jejung dan changmin tersenyum bahagia karena mereka benar-benar tidak menyangka jika ini semua akan terjadi. Kebahagiaan mereka yang sempat hilang perlahan kembali membuat mereka semangat menjalankan aktifitas tak seperti dulu yang seperti mayat hidup.

‘aku akan memperbaiki semuanya’ batin jejung dan changmin bersamaan

Tak lama danniel berpamitan untuk pulang, eun ri mengantar danniel hingga ke mobil. Ia sangat khawatir melihat keadaan oppanya itu yang masih belum sembuh benar, ia berpesan pada supir agar mengemudi hati-hati. Ia juga meminta oppanya menghubunginya jika sudah sampai agar ia tidak cemas. Danniel hanya tersenyum dan mengangguk melihat dongsaengnya itu sangat perhatian padanya.

Eun ri kembali ke meja jejung dan yang lainnya, ia melihat namjachingunya itu tersenyum malu. Ia memiringkan kepalanya tak mengerti dengan tingkah namja itu, changmin yang melihatnya langsung mengatakan pada eun ri jika namja itu bertingkah seperti itu karena malu tadi ia sudah curiga padanya dan menyangka jika ia selingkuh darinya. Yeoja itu memincingkan matanya tajam pada jejung.

“kau cemburu dan curiga pada danniel?”

“aku kira kan itu bukan danniel. Mianhae baby-a” ucapnya  meminta maaf. Yeoja itu mengangguk.

Tak lama yunho membicarakan tentang rencana ulang tahun sun young yang tak lama lagi. Ia meminta bantuan semuanya untuk memberi pesta kejutan untuknya di apartemen mereka dan meminta agar membantunya untuk mempersiapkan semuanya, mereka semua setuju. Setelah itu eun ri menanyakan sesuatu yang ia dengar dari sun young tadi tentang yeoja yang sering di telepon yunho. Yunho terkekeh dan mengatakan jika yeoja itu eun ri, dirinya sendiri. Yunho mengatakan jika ia sengaja selalu meneleponnya di saat kekasihnya itu ada bersamanya atau di tempat yang diyakininya akan sun young dengar. Eun ri sedikit kaget saat mengetahui jika yeoja itu dirinya tapi tak lama ia tersenyum saat mengingat sahabatnya itu cemburu.

Setelah cukup lama mengobrol, junsu, yunho, yuchun dan changmin berpamitan untuk pulang terlebih dahulu. Sedangkan jejung masih bersama eun ri, ia ingin lebih lama bersama yeoja di sampingnya ini. melihat keempat sahabatnya telah pergi ia dan eun ri beranjak ke ruangan tempat eun ri bekerja.

Jejung memeluk eun ri dari belakang dengan erat, ia mencium pipi yeojachingunya itu sekilas. Ia benar-benar merasa bersyukur karena semua hal baik terjadi padanya belakangan ini dan itu semua karena yeojanya telah kembali.

JEJUNG POV

Aku memeluknya dengan erat, aku tak akan rela lagi jika ia kembali meninggalkanku seperti dulu hingga membuatku hampir gila karenanya. Ia membalikkan tubuhnya dan memelukku, ia membenamkan wajahnya di dada bidang milikku. Aku membalas pelukkannya dan mengelus rambutnya erat. Lama kami terdiam dalam suasana ini, aku tersenyum menggingat jika dulu ia juga sering memelukku seperti ini hanya saja dulu aku terikat dengan taruhan konyol itu dan terlalu dingin padanya tapi sekarang tidak. Sekarang aku benar-benar sangat mencintainya dan akan terus seperti itu.

Ia melepaskan pelukkanku dan menatapku lama, aku tanya ada apa tapi ia menggelengkan kepalanya dan mengatakan jika ia menyukai mataku. Aku tersenyum mendengarnya dan mencium bibirnya sekilas. Tak lama ia mengatakan jika ia ingin pulang, aku pun mengantarkannya hingga ke pintu apartemen miliknya. Ia mengajakku masuk, apartemennya terlihat cukup nyaman.

Ia memberikanku minum dan duduk di sebelahku. Aku merangkul pundaknya, aku ingin sekali segera menikahinya. Aku ingin memiliki eun ri seutuhnya, aku ingin hidup bersama dengannya membangun sebuah keluarga kecil yang bahagia. Tapi aku ingin penyakitnya sembuh total terlebih dahulu baru aku akan melamarnya. Aku akan selalu menunggu hingga ia sembuh.

“baby, aku pulang dulu ya sudah malam” ucapku saat melihat jam sudah larut malam. Aku beranjak berdiri diikuti eun ri dari belakang, saat sampai di depan pintu tiba-tiba ia memelukku dari belakang, aku sedikit tersentak saat ia melakukannya.

“ada apa?” tanyaku lembut

“jangan pulang, kumohon tinggallah lebih lama lagi. Aku masih ingin bersamamu, joongie” saat ia mengatakannya aku teringat kembali dulu pun ia pernah seperti ini memintaku agar tak pergi tapi aku tak bisa mengikuti permintaannya karena pekerjaanku. Aku membalikkan tubuhku dan melihat raut wajahnya yang memohon agar aku tak pergi, aku tersenyum dan mengangguk. Wajahnya terlihat gembira saat aku mengiyakannya.

“kau menginap saja sekalian disini ya?” pintanya lagi.

“ne, baiklah. apapun untukmu baby” kucium bibirnya sekilas. Hatiku sangat senang melihatnya begitu bahagia.

Aku kembali masuk ke apartemennya, ia ke kamarnya sedangkan aku kembali duduk di sofa. tak lama ia kembali dengan memakai pakaian tidur dan membawa pakain ganti yang dikatakannya untukku. Ia mengatakan jika kau bisa menggantinya di kamarku

Aku kembali duduk di sampingnya setelah mengganti pakaianku, kami menonton tv sambil kupeluk bahunya. Tak lama ia kulihat tertidur di bahuku, aku tersenyum melihatnya. Kumatikan tv dan perlahan menggendongnya ke kamar.

Kubaringkan ia di ranjang, ia mengeluh dan membuka matanya. Ia tersenyum saat melihatku, kulihat matanya sangat indah. Perlahan kudekatkan wajahku dan mencium bibirnya, aku menciumnya dengan lembut. Lama-lama ciumanku bertambah ganas, aku  naik ke atas ranjang  menindih tubuh mungilnya. Ia mengalungkan tangannya di leherku, membelai lembut rambutku membuatku semakin gila menciumnya. Kugigit pelan bibir bawahnya agar ia membuka mulutnya. Langsung kujelajahi mulutnya, lidahnya dan lidahku saling beradu. Ia melenguh saat tanganku meremas dadanya dan tanganku yang lain meraba vaginanya.

“enghhh joongie aaahhhh mmpphhh” lenguhnya lagi.

Setelah puas kualihkan ciumanku ke lehernya, aku menjilat, mengulum bahkan sedikit mengigitnya dengan buas. Aku memberikan banyak kissmark di lehernya, ciumanku terhenti. Aku menatapnya lembut begitupun dengannya, ia membelai lembut pipiku. Tak lama aku membuka semua pakaian tidurnya hingga kini ia telanjang bulat di depanku. Kupandangi ia lama, kulihat wajahnya memerah dan tangannya menutupi dada serta vaginanya. Kusingkirkan kedua tangannya

“kau malu?” tanyaku lembut. Ia mengangguk pelan, aku tersenyum melihatnya

“kau tau ini bukan pertama kali kita melakukannya. dulu keperawananmu pun aku yang mengambilnya.” Ia membelalakan matanya tak percaya. Mungkin ia belum ingat jika kami dulu pernah melakukannya. ia tak mengeluarkan sepatah katapun membuatku berpikir jika ia setuju jika kami kembali melakukannya.

Sedikit kuturunkan tubuhku hingga kini aku menatap dadanya yang menggoda. Langsung saja aku melumatnya dengan ganas, kumainkan nipplenya dengan lidahku. Aku mengilum dadanya seperti orang kehausan, tanganku terus meremas-remas dadanya yang lain. ia terus saja melenguh nikmat membuatku semakin terangsang dan juniorku semakin membesar.

“joongie-a aaahhh mmmpphhh engghhhh aahhhh ahhhh” lenguhnya. Tangannya menekan pelan kepalaku agar semakin dalam mengulum dadanya. Kuturuti keinginannnya membuatnya semakin melenguh hebat dan tubuhnya menggeliat menahan nikmat yang kuberikan.

Kutekukkan dan sedikit kulebarkan kedua kakinya hingga terlihat jelas vaginanya. Kudekatkan wajahku ke vagiananya lalu memainkan vaginanya dengan lidahku, aku mengulumnya dan mengigit klitorisnya membuatnya tak tahan dan langsung mengeluarkan cairannya. Aku jilat hingga habis, kuangkat tubuhku dan melepas semua pakaianku. Ia bangun melihatku membuka pakaian.

“manjakan dia, baby” ucapku menunjuk juniorku. Ia tersenyum dan langsung memainkan juniorku. Ia membelai lembut juniorku membuatku memejamkan mata menikmatinya. Lama-lama ia mengocoknya dengan cepat dan terkadang ia mengulum twinsballku.

“ahhhh baby engghhhh uhhhh nikmat terus akkhhh” lenguhku nikmat. Tak lama ia mengulum juniorku, ia memainkan lubang kencingku membuatku geli sekaligus menikmatinya. Ia kembali mengocok juniorku di dalam mulutnya, semakin lama ia mengocoknya semakin cepat dan dalam.

“engghhh mmmppphhh ahhhh ahhhh beb aku aaahhhh mau keluar aaaahhhhhhh” lenguhku dan tak lama cairanku keluar didalam mulutnya. Ia menelannya hingga habis, setelah itu aku kembali merebahkan tubuhnya di ranjang. Aku menindihnya dan mengecup bibirnya.

Aku mengangkat kedua kakinya ke pinggangku lalu perlahan memasukkan juniorku di vaginanya. Terasa sangat sempit hingga aku sedikit kesulitan memasukkannya.

EUN RI POV

Aku menjerit kesakitan saat jejung berusaha memasukkan juniornya ke dalam vaginaku. Ia langsung mencium bibirku untuk mengalihkan rasa sakit yang kualami. Perlahan aku menikmati ciuman yang ia berikan dan sedikit melupakan rasa sakitku.

“ahhhhh” lenguhku dan jejung bersamaan saat juniornya berhasil masuk kedalam milikku. Ia mendiamkan miliknya bersarang di dalam vaginaku sebentar agar aku terbiasa dengan benda asing miliknya yang kini ada di dalamku. Tak lama ia perlahan menggerakkan juniornya keluar masuk vaginaku. Awalnya aku masih merasa sakit tapi lama-lama aku merasa nikmat.

“joongie ahhhh enggghhhh engghhhhh engghhhhh lebih cepat ahhhh” mendengar permintaanku ia langsung mempercepatnya. Ia meremas dadaku membuatku melenguh nikmat dengan kedua kenikmatan yang diberikannya.

“ahhhh mmppphhhh oohhhhh baby ahhhhh punyamu nikmat aaahhhh enggghhhh sempit baby akkkhhhh engghhh “ ucapnya. Aku tersenyum kecil mendengarnya.

Ia terus saja dengan ganas menggerakkan juniornya di dalam vaginaku. Aku hanya bisa melenguh nikmat dengan apa yang ia lakukan padaku.

“aku aaaahhhh akan keluar joongie oohhhh “ lenguhku sambil meremas seprai yang ada di sampingku

“tahan sebentar baby aahhhh aahhh engghhhh kita keluarkan bersama aaaahhhh aaahhh” aku berusaha menahannya, tak lama aku benar-benar tak tahan.

“aku tak tahan lagi joongie aaaahhh enghhhh mmpphhhh” jejung semakin mempercepat gerakan juniornya

“aahhhhh” lenguhku dan jejung bersamaan saat cairanku dan cairan miliknya keluar di dalam milikku.

Ia melepaskan juniornya dan berbaring disampingku, kuseka keringat di pipi dan keningnya. Aku menatapnya lembut, aku benar-benar nyaman berada bersamanya dan hatiku pun selalu bahagia bersamanya. Jantungku selalu berdetak cepat jika bersamanya atau hanya mengingat namanya. Ia mengecup puncak kepalaku

“gumawo, baby-a.” ucapnya sambil membelai pipiku.

“hmmm” jawabku. Tak lama ia menarik selimut untuk menutupi tubuh kami, ia memelukku. Aku tertidur di dadanya, saat aku akan tertidur kurasakan sakit di bagian kepalaku. aku menahannya karena tak mau membuatnya khawatir, perlahan namun pasti rasa sakit itu hilang dan aku pun tertidur.

( ¬ _ ⌐ ) ( ˆ ♥ ˆ ) ( ˇ ˇ )

Kini aku, jejung dan yang lain sedang berada di apartemen mereka mempersiapkan segala sesuatu untuk pesta kejutan sun young, sahabat dekatku yang hari ini  berulang tahun. Kulihat mereka masing-masing sedang sibuk mempersiapkannya, sedangkan aku berada di dapur untuk membuat kue serta makanan kecil lainnya untuk pesta nanti.

Belakangan ini sejak jejung menginap di apartemanku dan melakukan itu, kepalaku sering sekali sakit dan jika aku tak sengaja mengingat sesuatu kepalaku akan sangat sakit. aku tak memberitahukan pada siapapun termasuk jejung karena aku tak mau mengkhawatirkannya.

Aku tersentak saat seseorang memelukku dari belakang saat aku sedang membuat kue. Kulihat ternyata jejung yang memelukku, ia menciumku sekilas lalu kembali menemui sahabatnya dan membantu mereka. aku tersenyum melihat jejung yang selalu memelukku dan semua perhatiannya padaku. Tak lama Minnie datang dengan mengeluh

“noona, aku lelah. Bolehkah aku memakannya?” ia menunjuk kue yang baru saja aku buat.

“anni” jawabku tegas membuatnya memanyunkan bibirnya. Kucubit pipinya dengan gemas, dongsaengku yang satu ini memang sangat imut dan lucu. Aku memberikan makanan yang kumasak tadi untuknya dan member lain. matanya berbinar saat aku memberikannya, tanpa berkata-kata lagi aia langsung memakannya dengan lahap. Tak lama yang lain datang dan merebut makanan yang sedang Minnie makan. Ia berteriak saat hyungnya mengambil makannya, mereka menggoda dongsaeng mereka.

“hei sudah sudah jangan menggodanya seperti itu. Minnie-a ini makan lagi saja” aku memberinya yang baru, ia memeletkan lidahnya pada keempat hyungnya. Ia langsung mengambil piring yang kuberikan lalu kembali memakannya.

“eun ri-a apa kami tak dapat jatah seperti monster ini?” tanya yuchun sambil menunjuk Minnie yang sedang makan. Aku terkekeh mendengar julukan yang di berikan yuchun. aku pun memberikan mereka makanan yang kubuat. Mereka berlima memakannya dengan lahap, sedangkan aku kembali melanjutkan membuat kue.

***

Selesai membuat kue aku menghampiri yang lain, kulihat mereka pun telah selesai. Tak lama mereka berlima bersiap-siap mengganti pakaian. tak lama mereka keluar dengan menggunakan pakaian yang sesuai dengan style mereka. yunho meminta kami semua untuk bersembunyi saat ia mendengar bell berbunyi dan ia lihat itu ternyata sun young. Kami pun bersembunyi di kamar, kulihat junsu dan Minnie berusaha menguping pembicaraan yunho dan sun young.

“dasar” ucap jejung sambil memeluk pundakku.

Junsu dan Minnie tersentak kaget saat pintu itu terbuka, dilihatnya yunho yang membukanya. Mereka memasang wajah polos dihadapan leader mereka yang sudah memasang wajah garangnya. Yunho memukul pelan kepala mereka berdua lalu menyuruh kami semua keluar dengan aku berada di belakang mereka.

Jantungku berdetak sangat cepat, saat berjalan perlahan ke ruang tamu. Satu persatu semua namja yang tadi menghalangiku bergeser sehingga kini aku tepat berada di depan sun young. Yeoja itu menatapku kaget tanpa mengedipkan matanya, aku hanya tersenyum melihatnya.

“sun-a, saengil chukae” ucapku. Ia masih tak bereaksi hingga yunho  menyadarkannya.

“eun ri?” ucapnya. Aku mengangguk

“ta tapi” lalu yunho dengan cepat menjelaskan semuanya dan ia juga mengatakan jika ia sengaja membuat sun young cemburu dengan menelepon yeoja yang ia katakan jika yeoja itu aku. Ia pun tak lupa mengatakan jika ia meminta kami semua untuk menutupi tentangku untuk di jadikan kejutan. Sun young langsung memukul lengan yunho kesal sambil menangis. Yunho hanya tersenyum dan memeluk yeojanya itu.

Sun young menatapku dan berjalan ke arahku, ia menatapku dari ujung kaki hingga ujung rambut lalu langsung memelukku.

“kau kembali eun ri-a. aku senang ternyata kau masih hidup. Jangan lagi kau membuatku sedih dan meninggalkan sahabatmu ini.” ucapnya

“ne” jawabku. Kami pun tertawa riang selama pesta. Jejung selalu berada di sampingku dan menggenggam tanganku. Saat sun young akan mengambil minuman lagi di dapur aku bangkit dari sofa untuk membantunya. Saat aku beru beberapa langkah mengikutinya dari belakang tiba-tiba kepalaku kembali sakit. kali ini sangat sakit kurasakan hingga sulit kutahan rasa sakitnya. Samar-samar kudengar orang-orang menanyakan keadaanku.

“baby, kau kenapa?” kudengar suara jejung, aku membalikkan tubuhku menatap mereka semua yang menatapku khawatir.

“noona… eun ri-a” kudengar kali ini suara Minnie juga yang lainnya. Tubuhku kurasakan terjatuh dan mendengar mereka semua berteriak memanggilku. Seseorang mengangkat kepalaku, aku berusaha membuka mataku dan aku tersenyum melihat jejung. Mereka terus berteriak memanggilku dengan cemas. Mataku lama kelamaan semakin kabur tak dapat melihat mereka dengan jelas. Hingga kurasakan gelap dan tak dapat merasakan apapun.

TBC

Ni cerita kayaknya makin aneh aja deh ==’

Kemungkinan 2 chap lagi tamat and 22nya bakal di protect tentunya. So komen-komen cos author cuman ngasih pw ke yang komen di all chapter ^^

NOTE: UNTUK MINTA PASSWORD BISA LIHAT >> DISINI << 

Komen yang minta password di FF tidak akan author tanggapi karena sudah ada tempatnya tersendiri. terima kasih