My Lovely chap 1

Title: My Lovely …

Cast: Kumiko, yeon ji, eun chan, jiu ri, min ha, all DBSK member

Genre: drama, romantic

Rating: NC 21/Straight

Author : Eun ri a.k.a chinatsu

Kumiko Pov

Pagi itu sangat cerah aku berada dikamarku yang sangat luas. Aku duduk di samping jendela kamar dan melihat pemandangan diluar. Pemandangan yang sering kulihat. Setelah melihat jam aku beranjak sambil membawa tasku untuk pergi kuliah. Aku melihat di meja makan tidak ada siapa-siapa. Aku selalu sendirian ketika sarapan kedua orang tuaku selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Selesai sarapan aku berangkat kuliah menggunakan mobbil ferariku.

Hampir saja aku lupa memperkenalkan diriku. Aku Tachibana Kumiko, aku berasal dari jepang. Aku mempunyai darah campuran korea dan jepang berhubung ayahku berasal dari jepang maka aku memakai nama keluarga dari pihak ayahku. Aku dan keluargaku pindah ke korea karena orang tuaku mengurus bisnis baru mereka. Kami baru pindah ke korea 1 tahun yang lalu. Aku berkuliah jurusan seni di universitas terkenal di korea. Aku terbilang anak yang pendiam dan selalu menghindar dari yang namanya pria. Sebenarnya aku mempunyai apartemen yang cukup mewah tapi aku jarang menempatinya. Akan ku tempati jika aku ingin sendiri.

Sampai dikampus aku bergegas ke kelas. Didalam kelas aku mendapatkan materi dari dosen yang cukup mudah bagiku menerima materi yang diberikan karena sewaktu aku di jepang aku sudah mempelajari materi ini. Aku menyelesaikan semua jadwal kuliahku sampai jam 3 sore.

Aku dan teman-temanku pergi ke kantin kampus untuk makan karena kami semua tidak sempat makan siang karena jadwal kuliah yang baru selesai. Saat di kantin ada yang menggoda kami. Hal ini sangat membuatku risih. Ada juga yang memandang kami sinis, yang kudengar mereka menganggap kami anak yang sombong, manja dan egois. Aku tidak tau kenapa mereka menganggap kami seperti itu, aku tidak peduli. Kami duduk di tempat yang menghadap kearah taman kampus. Aku melihat pemandangan ditaman cukup lama.

“hei kau kenapa?melamun terus, ada masalah?”Tanya min ha

“ah anni,tidak ada masalah”jawabku

“kau ini kebiasaan melamun terus. Kau ini juga terlalu pendiam, ubah lah sifatmu itu.”kata minha yang diikuti anggukan oleh yang lain

“iya..”aku kembali melanjutkan makanku

“hei, kalian tidak sibukkan setelah ini? Bagaimana jika kita pergi ke bar yang lusa kemarin kita datangi?”usul eun chan sambil berbisik

“baik aku ikut lagi pula aku tidak ada jadwal lagi”yeon ji menyetujui usul eun chan

“lalu kalian?”Tanya eun mi pada jiu ri juga minha

“baik aku ikut”kata minha dan jiu ri bersamaan. Lalu semuanya memandangku

“apa? Aku tidak ikut, cukup kemarin lusa saja kalian membuatku shock”kataku menolak

“ayolah kalau kau tidak ikut tidak lengkap rasanya”yeon ji membujukku

“tapi kalian lihatkan kemarin di bar itu ada penari striptisnya.”bisikku

“maka dari itu kita kesana memang mau melihat itu, ayolah”jawab yang lain bersamaan dengan berbisik takut yang lain dengar.

“baik baik aku ikut”kataku setelah berpikir cukup lama

“kalau begitu kita berkumpul didepan bar jam 7”kata eun mi sambil berdiri yang diikuti kami semua.

Kami keluar kampus menggunakan mobil masing-masing. Aku segera pulang kerumah untuk bersiap-siap.

“yup selesai dan sempurna”kataku sambil tersenyum melihat kecermin. Langsung saja aku mengambil tas kecil dan juga kunci mobil.

Aku menggunakan mobil yang sama saat pergi ke kampus. Sampai didepan bar mirotic aku hanya melihat jiu ri dan minha. Aku segera memarkirkan mobil tak jauh dari bar dan keluar menghampiri jiu ri juga minha.

“mana yeon ji dan eun chan?”tanyaku

“tadi kutelepon katanya mereka sedang dalam perjalanan”jawab minha.

Tak lama mereka pun datang dan kami masuk ke bar mirotic. Kami duduk ditempat yang yeon ji sudah pesan sebelumnya. Ini baru yang kedua kalinya aku mendatangi bar yang terdapat penari striptisnya. Kami memesan minuman non alcohol. Walaupun kami sering mendatangi dunia malam tapi kami sangat jarang minum-minuman beralkohol. Saat sedang mengobrol minuman kami datang diantar pelayan yang lumayan keren menurutku. Disaat pelayan itu pergi para wanita yang duduk di meja dekat kami langsung berlarian kearah panggung. Kulihat ada yang keluar satu per satu dari belakang panggung. Kulihat ada beberapa pria yang menawan. Mereka mulai menari-nari erotis membuat para wanita didekat panggung berteriak-teriak meminta agar para penari itu melepas semua baju mereka. Gila!pikirku. tapi tak ku pungkiri jika para penari itu sangat tampan, menawan dan keren atau bisa dibilang sexy. Aku melihat teman-temanku juga sudah terpaku dengan para penari itu. kami hanya menonton pertunjukan para striper itu dari tempat kami duduk.

Aku tertarik pada satu penari, ia terlihat sangat menawan. Kulihat pria itu badannya sudah mulai peluh dengan keringat akibat menari yang cukup lama. Sempat terbesit dalam pikiran untuk melihat pria itu lebih dekat. Ingin sekali menyentuhnya. Tidak tidak tidak pasti aku sudah gila,pikirku sambil mengeleng-gelengkan kepala.

“aku kesana sebentar”kata eun ri. ia pergi ke tempat pelayan berada dan sepertinya membisikkan sesuatu.

“sebentar lagi datang”katanya ketika kembali. Aku dan yang lainnya hanya bingung dengan perkataan eun chan saling bertatapan.

“siapa yang akan datang?”Tanya minha

“sudahlah tunggu saja nanti juga kalian tau.”jawab eun chan santai. Pikiran gila apa lagi yang ada dibenaknya?pikirku. eun chan memang terkadang mempunyai ide-ide gila dan aneh. Antara kami berlima dialah yang paling gila. Kami menunggu sambil mengobrol

“Annyeong haseo”tiba-tiba para pria striptis yang tadi diatas panggung ada dihadapan kami dengan tersenyum menatap kami dan tentunya topless. Mereka memperkenalkan diri satu per satu. Aku dan yang lainnya saling bertatapan tidak percaya tapi eun chan hanya tersenyum. Tak berapa lama yang lain saling menganggukkan kepala mereka tanda mereka menyetujui perbuatan eun chan yang memanggil mereka ini.

“cukup basa basinya. Sini aku ingin bersamamu, yuchun”kata eun chan pada pria bernama yuchun itu. pria itu langsung tersenyum manis dan menghampiri eun chan

“kau bersamaku, yunho”suara minha terdengar manja. Sedangkan yeon ji menghampiri pria bernama junsu. Junsu pun tersenyum yang menurutku senyumannya itu sangat imut. Tangan Junsu langsung memeluk erat pinggang yeon ji dan menarik yeonji duduk. Changmin menghampiri jiu ri, tak terlihat gugup sedikit pun diraut wajah jiu ri. dan yang terakhir pria bernama jejung menghampiriku, pria yang telah menarik perhatianku tadi saat ia diatas panggung.

DEG DEG

Entah kenapa jantungku berdengup sangat kencang ketika ia menghampiriku. Jejung duduk disebelahku dan langsung melingkarkan tangannya di bahuku. Aku cukup kaget saat ia melakukan itu.

“siapa namamu?”tanyanya

“a…a…aku kimuko ah anni maksudku kumiko.”jawabku gugup. Jejung yang melihatku gugup terkekeh

“santai saja jangan gugup begitu” ia mencium puncak kepalaku.

DEG DEG DEG DEG

Semakin kencang saja degup jantungku serasa mau copot. Entah kenapa ciumannya dikeningku membuatku nyaman, biasanya aku paling tidak suka jika seseorang mencium keningku karena itu membuatku sangat risih.

Kulihat yang lain sedang asik dengan pasangan masing-masing. Kulihat eun chan dan yeon ji sangat manja pada pasangan mereka. Aku terlalu gugup untuk memulai obrolan dengannya.

“kau bukan orang korea ya? sepertinya kau orang jepang”jejung tersenyum

“ne aku orang jepang. Tapi ibuku orang korea jadi aku campuran jepang dan korea”jawabku

“oh…kau besar disini?”aku hanya menggelengkan kepala

“lalu?”

“aku besar di jepang dan baru 1 tahun pindah ke korea itupun karena orang tuaku mulai bisnis baru disini jadi mau tidak mau aku ikut”jelasku

“hmmm…jadi baru 1 tahun. Kau pernah jalan-jalan kemana saja?”

“aku belum pernah kemana-mana selain kampus rumah dan tempat ini.”ku lihat raut mukanya berubah.

“kenapa? ada yang salah dengan jawabanku”tanyaku sambil mencari wajahnya

“ah anni aku hanya merasa sayang sekali kau belum pernah kemana-mana padahal banyak sekali tempat yang indah” sepertinya ia sedikit terkejut

“ya aku tau. Aku sering melihatnya di internet maupun tv.” Aku sedikit murung karena bukannya aku tidak mau tapi selain tidak ada waktu karena kuliah juga karena orang tuaku yang sangat ketat menjagaku, mungkin karena aku anak perempuan satu-satunya.

“ah mian membuatmu sedih. Sudah kita bersenang-senang saja.”jejung memberi minuman yang ada di meja padaku. Aku tersenyum dan mengambil minuman yang diberikannya padaku. Kami mengobrol cukup lama.

Aku dan jejung melihat lihat eun chan yang sekarang sudah berada di atas pangkuan yuchun. Mereka berciuman intens dan tangan yuchun meremas pantat eun chan. Cukup kaget aku melihatnya. Benar-benar agresif dan tidak melihat tempat,batinku. Lalu kulihat yeon ji sekarang sudah mulai bermesra-mesraan dengan junsu. Ia mengelus dada junsu yang bidang. Min ha kulihat lehernya sudah dimakan oleh yunho dengan ganas. Sedangkan jiu ri kulihat changmin memperlakukannya dengan lembut, membelai pipinya. Tak sengaja aku dan jejung bertatapan, aku langsung tertunduk, wajahku memanas dan kurasa sudah seperti kepiting rebus.

Entah setan dari mana tiba-tiba aku berani mendekatinya dan menyandarkan kepalaku didadanya yang bidang dan memeluk pinggangnya erat. Ia membalas pelukkanku. Nyaman dan membuatku tenang itu yang kurasakan saat memeluknya. Dan entah disengaja atau tidak, alunan lagu di bar tiba-tiba saja menjadi mellow membuatku merasa seperti sedang berkencan.

“aku pulang duluan ya.”kata eun chan tiba-tiba sambil menggandeng mesra yuchun.

“ne” kata kami semua bersamaan.

“oppa ayoooo”kata minha manja dan menarik tangan yunho.

“kami pamit ya….”minha langsung pergi menggandeng yunho

“kalau begitu kami juga permisi. Onnie aku pulang duluan ya”kata jiu ri pada ku dan yeon ji. Aku hanya mengangguk. Ia dan changmin pergi. Kulihat yeon ji bersiap-siap sepertinya ingin pergi juga.

“kau masih mau disini?”Tanya yeon ji padaku

“hmm”jawabku

“kalau begitu aku pergi duluan ya. oiya tagihannya sudah dibayar ya.”aku hanya mengangguk

Tinggallah sekarang hanya aku dan jejung. Kembali aku memeluknya seperti tadi. ia pun memelukku, tangannya mulai mengelus-elus punggungku.

“mau ke apartemenku?”kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku.

“ah..mm… maksudku ji…jika k…kau tidak keberatan.”kataku gugup dan langsung melepaskan pelukanku.

“tentu saja aku mau. Temanmu memanggilku untuk menemanimu kan? Jadi ini memang tugasku”

“tapi aku harus ganti baju dulu. ayo” ia menarik lenganku dan membawaku keruang ganti. Setelah menunggunya berganti baju, kami pun pergi ke apartemenku. Ia hanya membawa tas kecil saat itu.

Sampai di apartemen aku dan jejung masuk. Aku mempersilahkannya duduk dan memberinya minum. Jejung melihat sekeliling apartemenku. Kulihat jejung seperti kegerahan, mungkin jejung merasa lengket akibat menari tadi.

“kau mau mandi? Sepertinya kau kegerahan?”tanyaku yang sudah duduk disampingnya.

“boleh”jawabnya.

“kalau begitu ikut aku”jejung mengikutiku. Aku mengajaknya kekamar mandi yang berada dikamarku. Aku memberikannya handuk.

Aku berganti pakaian dan duduk di jendela dan mengangkat kakiku. Aku melihat pemandangan diluar seperti kebiasaanku.

Ketika sedang asik kurasakan ada seseorang memperhatikanku. Aku tersenyum melihatnya, jejung sudah beres mandi ternyata. Ia menghampiriku dan memelukku. Jejung melepaskan pelukkannya dan keluar kamar menuju dapur mengambil minuman. Ketika hampir sampai ketempatku ia tersenyum. Entah kenapa melihat itu aku lari memeluknya. jejung bingung dengan tingkahku.

“kenapa?”tanyanya bingung. Aku menggelengkan kepala. Tanpa bertanya lagi jejung membalas pelukkanku

“…”aku larut dalam pelukannya

“bersamamu entah mengapa membuatku merasa nyaman, hangat dan tenang. Padahal aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya baik itu orang tuaku. Mian jika tingkahku yang aneh ini membuatmu terganggu.”kataku sambil melepas pelukanku.

Ia menatapku tajam. Tatapan yang membuatku seperti terhipnotis. Lambat laun wajahnya mendekatiku. Napasnya hangat terasa diwajahku, reflek ku menutup mata. Jejung menciumku, awalnya lembut tapi lama-lama berubah menjadi penuh nafsu. Aku membalasnya dengan napas memburu. Tapi tak lama aku sadar dan melepaskan ciuman itu. terlihat jika jejung bingung dan sedikit kecewa.

“kenapa?apakah ciumanku kurang membuatmu puas? Katakan saja padaku”tanyanya

“a…a…anni. Bu…bukan itu”jawabku tertunduk. Jejung memegang daguku dan mengangkat wajahku yang memerah.

“lalu?”

“i…itu ta…tadi. ma…maksudku ci…ciuman tadi i…itu ci…ciuman pertamaku”jawabku dan menunduk lagi

“da…dan se…sebaiknya k…kau ti…tidur. i…ini sudah malam. Pa..pasti kau lelah”tambahku lagi. Jejung mengangkat wajahku lagi.

“ciuman pertamamu? Berarti aku orang yang beruntung bisa mendapatkan ciuman pertamamu. Dan kenapa kau menyuruhku tidur? Bukankah kau ingin bercinta denganku?”perkataan jejung sukses membuat wajahku merah seperti kepiting rebus

“lagipula aku terkena insomnia akut. Jadi bagaimana?”tanyanya yang seperti mendesakku untuk melanjutkannya

“ba..bagaimana jika ti..tidur disana?”kutunjuk kasur tempatku tidur

‘aish…pabo ya…kenapa menunjukan tempat tidurmu’batinku

“disana?”

“ne…”kataku. Jejung langsung mengendongku dan membaringkanku ditempat tidur. Jejung berada disampingku dan ingin menyerangku lagi.

“ma…maksudku kau ti..tidur disini dan a…aku di kamar sebelah.”

“tidur maksudmu bercinta kan?”

“bu..bukan i..itu…tidur yang sebenarnya. Tidur menutup mata da…dan bangun di…dipagi ha..hari. la…lagipula ada lingkaran hitam dimatamu. Se..sepertinya kau kurang tidur.”jawabku gugup

“oh jadi tidur itu maksudmu…kau ingin mempermainkanku ya? ?? dan kenapa kau terbata-bata seperti itu terus? “jejung terlihat sangat marah.

“a…aku tidak mempermainkanmu, hanya saja jika kau kurang tidur lagi aku ta…takut ka..kau sakit…”jawabku

“takut aku sakit? Perhatian sekali kau.”nadanya seperti tidak percaya akan perkataanku

“lalu kenapa terbata-bata terus? Gugup?”aku langsung mengangguk cepat dan ketika hendak beranjak kekamar sebelah tapi jejung menahan tanganku.

“tetap disini. Aku sudah bilang jika aku ini punya penyakit insomnia akut. Aku tidak mungkin tidur jam segini, biasanya tidur ketika orang-orang bangun dipagi hari.” Suaranya melembut, Akupun kembali tidur disebelahnya.

“Aku bukan monster yang mau membunuhmu jadi jangan gugup lagi, ok?”aku menghadapnya dan memandangnya.

“ne…sejak kapan kau insomnia?”tanyaku

“sepertinya 2 tahun yang lalu, aku juga lupa”jawabnya santai

“boleh aku memelukmu lagi?” jejung mengangguk. Aku langsung memeluk jejung.

“apa aku dibayar hanya untuk ini? Menemanimu tidur atau lebih tepatnya menemaniku tidur dan berpelukkan.”

“…”aku tidak tau harus menjawab apa

“aku sulit tidur. Obat pun tidak mempan lagi.”

“bagaimana jika aku menyanyikan lagu untukmu? Siapa tau kau bisa tidur.”tanyaku

“boleh juga. Tidak ada salahnya dicoba”

Aku menyanyikan lagu favoritku ‘I will always love you’ yang dinyanyikan Withney Houston. Ketika ku melihat jejung ternyata ia tertidur. Tak lama aku tidur masih dalam keadaan memeluk jejung

Morning…..

Aku bangun dengan pria disebelahku. Sesaat aku lupa siapa pria ini tapi langsung ku ingat kejadian semalam. Aku memandangi wajahnya yang masih terlelap, terlihat jelas ia sangat lelah dan kurang tidur. Lama ku memandangnya. Aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Selesai mandi kulihat jejung masih tidur. Tak ingin aku membangunkan pria ini akupun menuju dapur untuk memasak sarapan. Tak butuh waktu lama aku memasak, selesai itu aku menuju kamar untuk melihat apakah jejung sudah bangun atau belum tapi ternyata belum juga bangun. aku sarapan sendiri, setelah itu aku menonton tv. Berjam-jam menonton tv membuatku merasa bosan. Aku beranjak menuju jendela untuk melihat pemandangan seperti biasa.

Jejung Pov

Aku bangun sambil mengucek-ngucek mataku. Kulihat disebelahku tidak ada wanita pelangganku. Aku mengingat-ingat lagi kejadian semalam bertemu dengannya. Ia gugup sewaktu di bar. Membuatku kaget ketika ia mencari-cari wajahku dengan wajah yang lucu dan membuatku kaget ketika memelukku ketika membawakan minuman. Tingkahnya setelah kucium, ciuman pertamanya. Kata-katanya yang terbata-bata yang dikarenakan gugup berhadapan denganku. Mencemaskan aku yang kelelahan dan malah menyuruhku tidur yang kupikir ia mau bercinta denganku. Ia menyanyikan lagu yang sepertinya lagu favoritnya agar aku tertidur sambil memelukku. Awalnya aku tidak yakin akan berhasil tapi ternyata salah, tak lama aku tertidur. Sangat nyenyak sekali tidurku semalam. Wanita yang unik dan lucu.

Aku bangun dari tempat tidur dan mandi. Selesai mandi aku keluar mencari kumiko, kulihat dia lagi-lagi berada duduk dijendela memandang keluar. Sepertinya dia senang sekali memandang keluar dari jendela. Ku hampiri ia yang sedang asik dengan dunianya, terlihat jelas ia kaget ketika aku memeluknya. Melihatku ia kembali memberikan senyumnya. Entah kenapa aku merasa pelangganku yang satu ini sedikit lain, membuatku selalu ingin bersamanya, dan bersamanya membuatku nyaman. Ah mungkin karena ia yang berhasil membuatku tertidur dimalam hari,pikirku.

“aku akan membuatkan sarapan untukmu.”ia melepaskan pelukkanku. Ia beranjak menuju dapur.

“bukankah seharusnya makan siang ya?”aku menunjukan jam dinding kepadanya yang menunjukan jam 1 siang. Kulihat ia tersenyum malu. Ia melanjutkan memasaknya, aku hanya melihatnya memasak dari meja makan. Tak lama makanan yang ia buat selesai dan ia menyajikannya dimeja makan.

“ayo makan”katanya sambil duduk didepanku

“kau tidak makan?”tanyaku heran karena ia hanya menyiapkan satu piring untukku saja,

“aku sudah tadi. ayo makan nanti keburu dingin tidak enak.”katanya. aku memulai makan dan tidak kuduga ternyata masakkannya enak.

“gumawo”kataku disela-sela makan. Ia hanya tersenyum.

“apa jika kau makan selalu ditemani seseorang?”pertanyaannya agak aneh

“tidak aku selalu makan sendiri. Tidak ada yang menemani keluargaku tidak lagi menerimaku karena pekerjaanku”jawabku dan entah kenapa aku menceritakan sedikit tentang keluargaku

“mian jadi mengingatkanmu…”ia langsung tertunduk

“tidak apa. Tenang saja.”kataku sambil meneruskan makan

“apa kau tidak merasa kesepian jika makan sendirian?”

“…”

“kalau aku selalu kesepian. Aku makan selalu sendirian entah itu sarapan, makan siang ataupun makan malam. Orang tuaku tidak pernah menemaniku, mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya. Dan sekarang menemanimu makan ternyata sangat menyenangkan menemani seseorang makan” aku cukup kaget dengan pernyataannya, aku tidak menyangka jika orang sepertinya merasa kesepian.

“ah mian jadi membuat selera makanmu hilang ya?”

Aku menggelengkan kepala dan menghabiskan makanan yang dibuatnya. Setelah aku selesai makan ia mencuci piring lalu memotong buah dan memberikannya padaku yang sedang duduk di sofa. Ia menyalakan tv sambil duduk disebelahku. Kami memakan buah itu sambil menonton tv.

Tak lama buah habis ia menyandarkan kepalanya di dadaku sambil tangannya memeluk pinggangku. Ia bergelayutan manja. Aku tersenyum melihat tingkahnya yang sama seperti di bar malam tadi. aku memelukknya erat.

Aku membelai pipinya yang lembut, ia melihat kearahku. Kami bertatapan cukup lama. Aku seperti terbius olehnya aku mulai mendekatkan wajahku. Aku menciumnya lembut lama-lama menjadi ganas. Mencium bibir bawahnya yang lembut berusaha agar ia mau membuka mulutnya. Ia membuka mulutnya untuk bernapas menghirup oksigen akibat ciuman kami. Kesempatan itu tak kusia-siakan, langsung ku cium lagi bibirnya dan memainkan lidahku didalam mulutnya. Kami beradu lidah. Aku membaringkannya disofa. Tanganku mulai berusaha membuka bajunya setelah berhasil kulempar kesamping. Tak lupa bra yang dipakainya juga kulepas. Terlihatlah buah dadanya yang terlihat amat menggoda. Ia tersenyum melihatku, aku menciumi lehernya, menjilatnya, menghisapnya dalam-dalam hingga membuat tanda merah disana. Tanganku meremas buah dadanya dan tanganku yang satu masuk kedalam celana bagian belakang dan meremas pantatnya. Kebetulan sekali hari ini ia memakai hotpants yang berbahan tipis jadi aku tidak kesulitan meremas pantatnya. Perlakuanku padanya membuatnya menahan desahannya.

“mendesahlah, jangan ditahan”bisikku ditelinganya. Telinganya ku jilat dan kugigit pelan.

“aaaaaah…”desahannya sangat merdu ditelingaku membuatku makin bernafsu.

Aku melihat buah dadanya yang menggoda dan langsung mengulumnya seperti seorang bayi yang sedang menyusu. Aku juga menjilatnya dan kembali memberikan tanda merah disana. Aku memainkan nipplenya juga mengigitnya pelan yang membuat kumiko mendesah panjang dan membelai rambutku. Aku memberi tanda merah hampir diseluruh tubuhnya. Ketika aku mulai beranjak ke perut kumiko bagian bawah tiba-tiba saja HP-ku berbunyi

‘S*it’umpatku dalam hati

Aku malas mengangkatnya dan ingin melanjutkan yang tertunda. Tapi aku mau tak mau Mengangkatnya. Ternyata dari changmin. Aku mengangkatnya sambil melihat kumiko yang terlihat kesal. Ia mengambil pakaiannya dan memakainya lalu beranjak dari sofa.

“ne? tapi aku sedang berada bersama pelanggan”kataku pada changmin yang memintaku menemaninya ke dokter karena merasa tidak enak badan. Ia terus saja membujukku dan mau tidak mau aku mengiyakan permintaannya.

“mian aku harus pergi” kataku pada kumiko. Kulihat wajahnya merah seperti menahan marah.

“hmm…”

“aku harus mengantarkan temanku yang sedang sakit kedokter” ia hanya mengangguk

“ini” ia menyodorkan amplop padaku. Aku tau apa isinya, pasti uang bayaranku. Entah kenapa kali ini aku tidak mau menerima seperti biasanya ketika pelangganku yang lain memberikan amplop berisi uang itu.

“untuk apa?”

“…”ia tidak menjawab hanya memberikan amplop itu ketanganku dengan paksa.

“mian…kau tidak marah kan?”kataku melihat kumiko yang masih terdiam

“…”ia hanya menggelengkan kepalanya

Akupun pergi dan kumiko mengantarkanku hingga aku naik taxi. Selama mengatarku kumiko terus terdiam membuatku tambah merasa bersalah.

Kumiko POV

‘ya tuhan apa yang aku perbuat tadi? itu melewati batas…’batinku

Aku tidak percaya mengingat perbuatanku tadi dengan jejung. Aku tidak sempat berfikir jernih saat itu, untung saja ada telepon tadi jika tidak hilanglah sudah keperawananku yang sangat kujaga. Aku duduk disofa menenangkan pikiranku. Tak lama min ha menelepon dan mengatakan jika ia dan yang lain sedang berkumpul. Mereka mengajakku berkumpul dengan mereka tapi aku menolaknya. Aku ingin seharian di apartemen saja.

1minggu berlalu sejak kejadian itu. aku berusaha untuk melupakan pria bernama jejung itu tapi entah mengapa cukup sulit melupakannya. Aku menyibukkan diri dengan kuliah dan kegiatan lainnya. Eun chan,min ha, jiu ri dan yeon ji pun melihat perubahanku seperti ini cukup kaget. Mereka sering menanyakan keadaanku, tapi aku sering mengatakan jika aku baik-baik saja. Aku tidak ingin mereka khawatir.

Aku keluar kelas dan mengambil kunci mobil yang berada didalam tasku. Hari ini aku ingin pergi jalan-jalan sebentar setelah kuliah yang cukup melelahkan lalu aku akan melakukan kegiatan kampus. Kebetulan beberapa hari lagi di fakultasku akan mengadakan acara. Aku dan beberapa temanku yang berasal dari perkumpulan fotografi ingin mengadakan pameran foto jadi hari ini akan mengambil foto dibeberapa tempat. Teman-temanku ikut dalam acara ini? Tidak karena kami berbeda fakultas.

“hei kumiko, jangan lupa ya nanti kita ada pengambilan foto. Nanti aku akan menghubungimu.”aku menengok kebelakang dan melihat jun ki yang berada dimobilnnya.

“ne tenang saja aku ingat kok.”jawabku sambil tersenyum. Jun ki pun mengacungkan jempolnya dan pergi.

Akupun pergi jalan-jalan. Aku melihat-lihat daerah itu, cukup sedikit orang-orang yang berlalu lalang saat ini. Aku memotret beberapa pemandangan juga kejadian yang menurutku bagus. Aku duduk dimeja luar sebuah café, tak lama aku masuk kedalam café untuk memesan minum. Setelah memesan minum aku berjalan kembali ketempat dudukku yang berada diluar café ini tapi ada yang….

TBC…

Wahahaha mian pendek banget ya? ga kayak biasanya yang malah kepanjangan…komen ya jangan lupaaaaaa…seperti biasa ga bakal dilanjut kalo ga da komen…next part tergantung kalian

I HATE SILENT READER!!! So don’t be SILENT READER